TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teradata, perusahaan data dan analytics terkemuka, hari ini mengumumkan penunjukan Erwin Sukiato sebagai Presiden Direktur untuk Indonesia.
Erwin Sukiato akan bertanggung jawab untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Teradata Indonesia secara strategis sekaligus mengawasi dan mengelola strategi penjualan, layanan profesional dan strategi manajemen pelanggan.
Erwin akan melapor ke Andrew Blamey, Area Vice President, Asia Pacific and Korea (APAK).
Ia telah berkecimpung di industri Teknologi Informasi selama lebih dari 20 tahun dengan pengalaman dalam kepemimpinan strategis dan taktis di sejumlah perusahaan dalam industri TI.
Erwin telah membangun reputasi dalam mengembangkan strategi bisnis, mengembangkan model-model bisnis baru, dan membangun sejumlah channel program.
"Indonesia adalah pasar penting bagi Teradata. Kami memiliki beberapa pelanggan telekomunikasi dan perbankan yang besar dan kami berada di dalam posisi yang baik untuk menjangkau sektor pemerintahan dan utilitas," katanya.
Baca: Teradata Indonesia Hadirkan Open Source Kylo untuk Percepat Pengelolaan Aliran Data
Dengan meningkatnya apresiasi di pasar terhadap bagaimana analisis bisnis dapat mengasah keunggulan kompetitif perusahaan, misi saya adalah untuk mendorong pertumbuhan di Indonesia.
"Teradata Indonesia dengan menembus sektor baru seraya terus membantu pelanggan lama dan baru kami menemukan wawasan yang mengubah permainan dari data dalam jumlah besar, terutama di ruang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence),” katanya.
Erwin telah malang melintang di industri teknologi informasi selama lebih dari 20 tahun dengan pengalaman dalam kepemimpinan strategis dan taktis di sejumlah perusahaan.
Di sepanjang kariernya, Erwin telah membangun reputasi dalam mengembangkan strategi bisnis, mengembangkan model-model bisnis baru, dan membangun beberapa channel program.
Disampaikan Presiden Direktur Teradata Indonesia Erwin Sukiato, strategi pertama adalah mengubah bentuk investasi data pelanggan Teradata Indonesia menjadi subscription.
"Sekarang itu kami melihat pergerakan pelanggan kami. Kami melihat kalau investasi bisa berubah menjadi subscription dan bersifatutility based (utilitas)," kata Erwin kepada awak media di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Baca: Teradata Rangkul Perusahaan Telekomunikasi dan Perbankan
Ketika ditanyakan tantangan apa yang dimiliki Teradata dalam membawa bisnis data ke Indonesia, Erwin mengungkapkan sebetulnya hampir semua negara memiliki kendala serupa, yakni mengolah data pada industri-industri tertentu, seperti ritel.
"Kalau menurut saya, industri yang paling terstruktur itu banking karena ada regulator datanya. Sementara, industri ritel paling menantang karena banyak sekali duplikasi data dan kendala kualitas dari datanya sendiri," terangnya.
Oleh karena itu, Erwin menekankan, Teradata ingin menanggulangi isu ini dengan mendorong pelaku industri untuk menggunakan sistem yang disebut "Data Governance".
Dengan demikian, sistem ini dipercaya akan mengurangi duplikasi data yang dianggap menganggu.
Teradata memiliki lebih dari 10.000 karyawan dan lebih dari 1.400 pelanggan di seluruh dunia. Beberapa pelanggan Teradata di Indonesia adalah Bank Mandiri, Telkomsel, dan BNI.