TRIBUNNEWS.COM - Apple dikenal memiliki sejumlah perangkat yang terjamin keamanannya. Baik dari malware, cracker maupun hacker. Namun belakangan, kode pemrograman perangkat iOS (iPhone) dan MacOS (MacBook) bocor dan beredar di Interntet.
Tidak diketahui siapa yang membocorkan data tersebut ke publik. Namun pastinya, data itu dicuri oleh seorang pegawai yang sedang magang di kantor Apple di Cupertino, AS.
Awalnya, pegawai magang yang enggan disebut namanya itu mencuri beberapa kode yang terdapat di sejumlah perangkat Apple, seperti iPhone dan MacBook. Kode yang kemudian disebut dengan iBoot itu ia bagikan ke lima orang temannya dalam komunitas jailbreaking, untuk dipakai sendiri.
Entah siapa pelakunya, kode tersebut kemudian menyebar melalui situs Reddit. Penyebaran informasi tak berhenti di situ. Jejaring sosial tempat programmer bertukar informasi, GitHub bahkan ikut mempublikasikannya.
Menanggapi hal ini, Apple mengklaim bahwa kebocoran sebenarnya sudah mereka ketahui sebelum muncul melelui GitHub. Namun berhubung penyebarluasan tidak bisa dihentikan, Apple tidak mengambil tindakan.
Baca: Kandungan Lokal All New Honda PCX Nyaris 100 Persen
Kini, Apple telah meminta GitHub untuk menghapus kode iBoot yang terlanjur tersebar.
Tidak disebutkan apa yang dilakukan Apple pada pelaku pencurian kode pemrograman miliknya. Tapi yang jelas, pelaku tampaknya merasa takut dan menyesal.
"Saya takut jika kode ini bocor dari tangan salah satu dari kami," ujar salah satu pelaku, dikutip dari Phone Arena Senin (12/2/2018).
Apple sebetulnya tidak peduli dengan tersebarnya kode kemanaan tersebut. Sebab, usia kode tersebut sudah tiga tahun dan dianggap sudah usang.
Selain itu, Apple juga sesumbar bahwa keamanan semua produk miliknya tidak tergantung dari kode yang tersebar. Meski begitu, tersebarnya kode keamanan itu tetap membuat perusahaan rintisan Steve Job ini malu.