TRIBUNNEWS.COM – Masyarakat Asia dan Eropa memang memiliki banyak perbedaan mulai dari kehidupan sosial, budaya, hingga standar kecantikan masyarakatnya.
Soal standar ini, mungkin banyak orang tahu jika masyarakat Eropa lebih menganggap mereka yang berkulit kecokelatan lebih cantik dibandingkan dengan mereka yang berkulit putih atau pucat.
Tapi hal ini berkebalikan pada masyarakat Asia. Menurut orang Asia memiliki putih bahkan pucat dianggap sebagai patokan kecantikan seseorang.
Maka tak mengherankan jika di Eropa produk-produk tanning atau yang mampu mencokelatkan kulit sangat populer dikalangan masyarakat. Dan tentu saja, produk-produk pemutih atau pencerah kulit sangat populer di gunakan masyarakat Asia.
Namun sebenarnya apa yang menyebabkan perbedaan itu? Mungkin hal ini bisa ditelusuri dari kehidupan sosial kedua masyarakat pada zaman dahulu.
Pada dahulu, di kawasan Eropa hanyalah keluarga kaya dan bangsawan sajalah yang mampu berpergian keluar negeri, terutama mengunjungi negara-negara dengan pantai-pantai yang memiliki sinar matahari terik.
Biasanya karena hal tersebut kulit para bangsawan tersebut berubah menjadi kecokelatan dan bagi masyarakat kelas bawah hal inilah yang menjadi ‘standar cantik’ bagi mereka.
Lain halnya pada masyarakat Asia. Pada zaman dahulu, masyarakat dari kalangan kelas bawah selalu saja bekerja setiap hari di bawah teriknya sinar matahari sehingga membuat kulit mereka menjadi kecokelatan.
Hal ini tentu saja berbeda dengan kalangan bangsawannya yang tak perlu keluar rumah atau berpanas-panas setiap harinya sehingga membuat kulit mereka menjadi putih dan pucat. Hal ini jugalah membuat kulit mereka jadi lebih putih dan tentu saja membuat masyarakat kelas bawah menjadi hal tersebut sebagai standar kecantikan mereka.
Jika dianalisis dapat terlihat bahwa apapun yang dilakukan oleh kalangan bangsawan dan masyarakat kelas atas selalu menjadi trend setter bagi masyarakat suatu negara dan tak terkecuali dalam hal kecantikan.
Jadi bagaimana? Apakah sudah mengerti darimana standar kecantikan yang dianut oleh masyarakat itu berasal.
Jika sudah begitu, pahamilah bahwa apapun warna kulit yang kamu miliki, yang terpenting adalah mensyukurinya. Banggalah akan warna kulitmu, karena yang terpenting bukanlah warna kulitnya tetapi kecantikan dan keindahan kulit yang kamu miliki.
Selalu percaya dirilah, bahkan saat berfoto atau selfie pun tak perlu mengeditnya hingga kulitmu berwarna putih. Terimalah foto dirimu ‘apa adanya’ dan terpenting gunakan kamera smartphone seperti Vivo V7 yang memiliki kamera depan 24MP dan kamera belakang 16MP, dengan Portrait Mode yang memiliki efek bokeh pada kedua kameranya.
Kenapa? Karena yang terpenting dalam sebuah foto selfie bukanlah tampilan cantik dan tampan akan warna kulit yang dimiliki, namun kejernihan dan ketajaman dari foto tersebut sehingga mampu menampilkan raut wajah dan sisi ‘menarik’ dari wajah yang Anda punya.