TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peretasan makin mengkhawatirkan. Korbannya juga makin beragam, baik individu, korporasi, hingga pemerintah.
Menyadari pentingnya keamanan data internet, PT Sydeco asal Yogyakarta, meluncurkan dua teknologi terbaru, yaitu Archangel dan Secure System of Transmission (SST).
Keduanya akan bekerja bersama menangkal kegiatan peretasan.
Keunggulan dari kombinasi Archangel dan SST adalah kemampuannya dalam menggunakan machine learning untuk menganalisa berbagai tipe serangan.
Lalu menyiapkan pertahanan untuk serangan di saat ini dan masa depan. Dua teknologi ini diciptakan oleh para praktisi IT muda asal Yogyakarta.
Archangel bakal menangkal data yang diperkirakan jahat. Archangel memiliki fleksibilitas untuk ditempatkan di sisi klien (on-site) atau di penyedia jasa (hosted).
Baca: Anak Presiden Jokowi Jajakan Kaos Berwajah Menteri Susi di Situs e-Commerce
Sementara, SST adalah sebuah sistem keamanan data yang memiliki dua “agen cerdas” di titik pengirim dan penerima, berfungsi untuk melindungi data, baik secara otomatis maupun on-demand. Sydeco mengklaim, SST bisa melindungi berbagai bentuk data, termasuk percakapan telepon.
Patrick Houyoux, President Director PT Sydeco mengatakan, dua teknologi mutakhir ini diciptakan melalui serangkaian riset mendalam dengan meneliti berbagai kasus pencurian dan pembobolan data yang pernah terjadi.
Beberapa kasus tersebut misalnya peretasan terhadap Twitter, Facebook, WhatsApp, Aplle, hingga media internasional seperti The Wall Street Journal dan The Washington Post.
Bahkan para peretas berhasil membobol 4,93 juta akun Gmail, 500 juta akun Yahoo, dan 68 juta akun Dropbox.
“Keamanan di internet akan menjadi masalah yang sangat penting bagi keamanan transaksi keuangan dan perlindungan data secara umum. Karena itulah kami menciptakan Secure System of Payment (SSP), sebuah inovasi dalam infrastruktur back-end pembayaran mobile, untuk melindungi transaksi-transaksi keuangan," kata Patrick.
Di saat yang sama, Kasubdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menjelaskan, pihak kepolisian saat ini telah banyak menerima pengaduan atas kejahatan siber yang dilakukan oleh para peretas.
Polda Metro Jaya mencatat, polisi telah menerima ratusan laporan yang berkaitan dengan kejahatan siber di sepanjang tahun 2017 lalu. “Perkembangan kejahatan siber selalu seiring dengan perkembangan teknologi,” ujarnya.
Seperti sudah disebutkan di atas, selain Archangel dan SST, PT Sydeco sebelumnya juga telah meluncurkan SSP (Secure System of Payment) untuk memberikan keamanan pada transaksi keuangan.
Inovasi yang diluncurkan pada 2016 ini telah dipakai oleh beberapa organisasi besar termasuk Badan Zakat Nasional (BAZNAS).
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Sydeco luncurkan duet inovasi penangkal peretasan