News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Facebook Kecolongan Lagi, Kali Ini Dari Perusahaan Data Analitik CubeYou

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah logo Facebook terlihat melalui jendela bursa saham NASDAQ sebagai orang berjalan dengan di Times Square di New York. (AFP PHOTO / Emmanuel Dunand)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sebelumnya tersandung skandal kebocoran data penggunanya oleh perusahaan Cambridge Analytica, Facebook kembali kecolongan dari perusahaan data analitik bernama CubeYou.

Dilansir dari CNBC, Facebook kini menangguhkan perusahaan analisis data tersebut sambil menunggu penyelidikan, setelah pihak CNBC memberi informasi bahwa CubeYou diduga mengumpulkan informasi pengguna melalui kuis.

"Ini klaim serius, kita telah menangguhkan CubeYou dari Facebook selama kita melakukan penyelidikan. Jika mereka gagal atau menolak dilakukan audit, aplikasi mereka akan diblokir," ujar Ime Archibong, Vice President of Product Partnership Facebook, dalam pernyataan di email.

CNBC melaporkan bahwa perusahaan analitik data tersebut menyesatkan penggunanya dengan mengatakan bahwa informasi yang dikumpulkan lewat kuis semata hanya untuk kepentingan penelitian akademis nirlaba, walaupun kenyataannya dibagikan kepada para pemasar.

Baca: Ora Sido Rabi, Single Hit Anyar Nella Kharisma Ini Baru Rilis 3 Hari Ditonton 47.982 Viewers

Baca: ASDP Buka Rute Baru Jawa Timur - Sulawesi Selatan

Skenario seperti ini sangat mirip dengan skandal yang belum lama ini menimpa raksasa media sosial itu.

Facebook akan bekerja dengan Kantor Komisi Informasi UK (ICO) untuk bertanya tentang pemgembangan aplikasi secara umum lewat Pusat Psikometri yang disalahgunakan oleh Kogan.

Aleksander Kogan adalah peneliti yang merancang kuis yang juga digunakan oleh Cambridge Analytica.

Sejak skandal Cambridge Analytica mencuat, CEO Facebook Mark Zuckenberg mengkalim bertanggung jawab secara pribadi atas kebocoran data privasi, dan telah membuat beberapa inisiatif untuk meningkatkan pengaturan pengguna atas data mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini