News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Registrasi Kartu Prabayar

Operator Seluler Akan Blokir Nomor Seluler Prabayar yang Registrasinya Tak Sah

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Reporter Kontan, Sugeng Adji Soenarso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komimfo), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan operator telekomunikasi mengadakan pertemuan di hari Jumat (13/4/2018) pekan lalu .

Hasilnya, seluruh operator telekomunikasi seluler menonaktifkan (cleansing) nomor-nomor kartu prabayar yang diregistrasi secara tidak benar atau dilakukan dengan menggunakan NIK dan KK orang lain secara tanpa hak.

Muhammad Imam Nashiruddin Komisioner BRTI mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat evaluasi terhadap penonaktifan nomor-nomor ponsel yang diduga disalahgunakan.

"Berdasarkan data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bahwa dicurigai banyak orang yang tidak melakukan registrasi dengan benar," katanya ke KONTAN, Senin (16/4/2018).

  Proses cleansing akan tuntas pada 1 Mei 2018. Saat ini, operator terus melakukan penonaktifan terhadap nomor-nomor tersebut secara bertahap.

"Sebelum melakukan pemblokiran para operator seluler melakukan pemberitahuan melalui SMS ataumedia lain kepada nomor tersebut," terang Merza Fachys, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Selasa (17/4/2018).

Dalam rapat dengar pendapat antara Kominfo dengan Komisi I DPR pada 9 April lalu, terungkap ada jutaan nomor ponsel prabayar yang melakukan registrasi dengan satu NIK.

Kejanggalan paling banyak di nomor Indosat Ooredoo, ada satu NIK terdaftar hingga 2,22 juta kali.

Kejanggalan registrasi juga terjadi pada operator lain. Namun nomor-nomor yang melakukan registrasi ganda di operator non Indosat tercatat puluhan hingga ratusan ribu kali.

Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati menyatakan, Telkomsel mendukung penuh program cleansing pemerintah.

Baca: Bayar yang Jatuh Tempo, Utang Luar Negeri Pemerintah Turun 2,06 Miliar Dolar

"Telkomsel akan terus melakukan koordinasi dengan regulator dan Dukcapil", ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/4/2018).

Senada, Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata siap melakukan aksi bersih-bersih nomor ponsel yang tidak sesuai proses registrasi. "Ini akan memberikan manfaat bagi kesehatan industri seluler ke depan," ujarnya.

Ia menilai, kebijakan cleansing bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan layanan bagi pelanggan.

Dia tidak memungkiri cleansing akan menurunkan jumlah pelanggan. "Seberapa besarnya kami belum bisa menyampaikan. Yang jelas saat ini kami fokus melaksanakan hal tersebut," tandasnya.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini