News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ritase, Aplikasi Digital yang Memudahkan Pengusaha Truk Dapatkan Order Muatan Barang

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iman Kusnadi (paling kiri), CEO sekaligus founder Ritase.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis transportasi dan logistik kini makin menggeliat seiring dengan tren membaiknya sektor infrastruktur di Indonesia. Permintaan truk-truk baru meningkat untuk mentransportasikan beragam jenis komoditi dari satu wilayah ke wilayah lain.

Namun seringkali pengusaha dan pengemudi dihadapkan pada rimutnya manajemen armada, berikut penjadwalan pengiriman barang dari klien yang harus di-deliver secara cepat dan tepat waktu.

Mengatasi ini, Ritase, sebuah startup platform digital, mencoba memberikan solusi. Solusi yang ditawarkan adalah pengelolaan manajemen armada truk angkutan barang sekaligus menghubungkan pengirim barang dengan penerima barang secara real time.

Platform digital ini diperkenalkan kepada media di Jakarta, Kamis (3/5/2018) lalu oleh CEO sekaligus founder Ritase, Iman Kusnadi.

Ritase memasukkan lalu menghadirkan data-data secara digital seputar proses kerja pengusaha angkutan, pemilik armada truk ke dalam aplikasi sejak proses pengambilan barang di klien/customer, proses pengiriman, sampai barang tersebut tiba di tujuan.

Di sisi pengusaha angkutan sebagai pemilik armada, aplikasi ini menyediakan dompet digital untuk menerima pembayaran pesanan yang dapat dicairkan pengusaha tersebut kapan saja.

Ritase juga menyediakan point reward untuk setiap tugas pengiriman barang yang berhasil diselesaikan tepat waktu. Poin yang terkumpul bisa ditukar dengan berbagai penawaran seperti pulsa, voucher makan dan lain-lain.

Menariknya, aplikasi ini juga berusaha memaksimalkan utuilisasi armada. Saat truk selesai mengirimkan barang ke tujuan, armada dalam posisi kosong. Melalui aplikasi ini, pengusaha sebagai pemilik armada dapat menerima backhaul atau muatan baru untuk diangkut kembali menggunakan armadanya. Ritase mampu menghadirkan data laporan mengenai ID order, dimensi, berat muatan sampai perkiraan barang tiba di tujuan.

Fitur-fitur di aplikasi ini antara lain Load Planning, Live Tracking dan Order Status. Fitur Load Planning membantu pengusaha angkutan mengatur jadwal pengiriman berikut dimensi dan berat barang yang akan dibawa armadanya.

Sementara, Live Tracking dan Order Status menginformasikan mengenai status terkini barang yang sedang diangkut armada ke tujuan.

Iman menuturkan, dihadirkannya platform digital ini dilatarbelakangi oleh tingginya tren dan potensi industri logistik di Indonesia saat ini dan ke depannya. Namun dia melihat peforma bisnis logistik cenderung turun ke urutan 63 di tahun 2016. Sebagai perbandingan, di 2014 Indonesia berada di urutan ke-54 di industri ini.

Iman menjelaskan, sebagai solusi bisnis logistik, pihaknya sudah pernah mempresentasikan platform ini di Kementerian Perhubungan. "Mereka menyatakan puas karena startup kami mampu memberikan real time data tentang truk yang melewati jalur Pantura,” kata Iman.

Hingga awal 2017, Ritase telah berhasil mengajak sejumlah pengusaha truk bergabung di platform ini dengan total armada sebanyak 5.500 truk dengan sekitar 6.000-an pengemudi truk.

Sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu, Ritase telah mendapatkan sejumlah klien besar, umumnya berasal dari industri fast moving consumer goods atau FMCG seperti Kraft Heinz ABC, Gunung Sewu dan Lotte Grosir.

Ritase telah mengangkut 200 juta kg muatan untuk 65 ribu titik tujuan, dengan total kilometer perjalanan armada mencapai 4 juta km dengan 85 persen merupakan trafik di jalur Pantura.

Untuk mendukung bisnis ini, Iman mendirikan sejumlah hub di kawasan industri di Jabodetabek, Surabaya dan Medan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini