TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GO-JEK mencermati dengan seksama peristiwa ledakan bom di sejumlah titik di Surabaya yang merenggut korban jiwa.
Menyusul peristiwa itu, GO-JEK mengimbau mitra dan konsumen di Surabaya untuk mewaspadai dan berhati-hati.
Bahkan secara khusus, pihak GO-JEK memohon agar lebih baik menghindari lokasi terjadinya ledakan sampai dinyatakan aman dan kondusif dari pihak yang berwenang.
"Kami telah menghimbau mitra GO-JEK dan konsumen di Surabaya untuk terus waspada dan berhati hati. Selain itu, mohon menghindari lokasi terjadinya ledakan hingga dinyatakan aman dan kondusif," begitu isi pernyataan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (13/5/2018).
Lebih jauh lagi, GO-JEK juga membuka hotline emergency yang ditujukan kepada mitra driver.
"Kami meminta kepada mitra untuk terus memperhatikan informasi yang ada di aplikasi."
Baca: Cerita Menteri Rudiantara yang Andalkan GoFood ketika Ingin Santap Nasi Kuning
Seperti diketahui, Surabaya diguncang deretan bom di sejumlah titik yang diduga merupakan aksi terorisme.
Korban tewas ledakan bom di tiga lokasi gereja Surabaya terus bertambah dari jumlah awal delapan orang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan hingga pukul 12.10 WIB ada 10 korban meninggal dan 41 korban luka.
Dari total 10 korban tewas, delapan di antaranya masih berada di TKP dan belum bisa diindentifikasi.
"Hingga saat ini ada 10 korban meninggal yang 8 di antaranya masih di TKP. Yang dirawat juga bertambah ada 41 orang," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Minggu (13/5/2018).
Dari 41 data korban luka, menurutnya dua di antaranya terdapat petugas kepolisian yang sedang dirujuk ke RSUD Dr Soetomo.
"Doakan saja karena ada dua anggota yang jadi korban dan saat ini dirujuk ke RSUD Dr Soetomo," ujar Frans Barung di Media Center Polda Jatim.