Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kennedy Voice and Berliner (KVB) perusahaan komunikasi yang berorientasi teknologi menggelar workshop membedah teknologi blockchain bersama Indonesian Blockchain Network (IBN).
KVB Journalist Class diselenggarakan untuk memberi pemahaman kepada rekan media tentang Blockchain.
Kenneth Destian Tali, founding member Indonesian Blockchain Network mengatakan, teknologi blockchain mampu menyimpan data storage.
"Misalnya, saya punya kelebihan storage di hard drive, saya sewakan ke orang lain," ujar Kenneth di Wisma Barito Pasific, Jakarta Barat, Jumat (25/5/2018).
Kenneth mengatakan, ada penyedia yang membuat akses agar hard drive perorangan dapat terkoneksi satu sama lain.
Dalam hal ini orang yang menyewakan kelebihan storage akan mendapatkan token, menurut Kenneth penyimpanan data mirip dengan Dropbox atau Google Drive.
Baca: Diskon 99 di Puncak ‘Semarak Ramadan Ekstra’ Tokopedia
Tetapi ada yang berbeda teknologi blockchain sendiri terdiri dari banyaknya server sehingga berkas yang diunggah akan disimpan ke server lainnya.
Menurut Kenneth Server-server tersebut dilindungi dengan baik sehingga pemilik sekalipun tidak dapat melihatnya.
Hanya data storage dengan blockchain masih sangat sulit. "Secara teknis untuk orang yang memahami teknologi saja sulit, untuk dipakai ke publik menurut saya tantangan besar," katanya.
Kenneth mengatakan jika blockchain storage ini kemungkinan baru bisa digunakan sekitar 10 tahun kedepan.