TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wee Luen Chia sebagai Senior Director dan General Manager Red Hat untuk wilayah ASEAN.
Ia akan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen bisnis Red Hat di Asia Tenggara.
Wee Luen bergabung dengan Red Hat setelah sebelumnya menjabat sebagai Managing Director untuk wilayah ASEAN di Qlik.
Sebelum berkarier di Qlik, Wee Luen bertanggung jawab atas portofolio Fusion Middleware di Singapura dan Brunei Darussalam di Oracle.
Ia juga memiliki pengalaman bekerja di sektor publik di Singapura saat menghabiskan tahun-tahun pertama kariernya untuk konseptualisasi dan implementasi proyek pemerintah.
Wee mengatakan, perusahaan, budaya dan para pekerjanyalah yang menariknya mengambil peran ini di Red Hat.
"Semboyan karier saya adalah menghadirkan nilai bisnis untuk menyenangkan pelanggan, dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk melakukan hal tersebut selain di Red Hat," katanya, Kamis (7/6/2018).
Tidak hanya percaya cara open source merupakan cara yang lebih baik untuk mengembangkan produk, namun ia percaya bahwa open source adalah cara yang lebih baik untuk menjalankan perusahaan dan memimpin tim.
Baca: Versi Terbaru Red Hat Red Hat Enterprise Linux Tingkatkan Kinerja dan Keamanan Aplikasi
"Setiap orang dapat mengkontribusikan sesuatu yang unik bagi perusahaan, dan kita hanya bisa mencapai hasil berlipat ganda ketika kita mendorong partisipasi dan bertukar pikiran. Saya senang melihat bahwa ide-ide terbaik dapat muncul melalui meritokrasi Red Hat," katanya.
Lantas bagaimana open source akan berperan dalam transformasi ASEAN tahun ini?
"Ada satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan. Saat ini, banyak hal terjadi begitu cepat, dan kesempatan untuk mengambil keputusan menjadi semakin singkat," katanya.
Disebutkan, dunia digital mendukung banyak hal saat ini, mulai dari layanan pemerintah hingga perbankan, layanan kesehatan dan lainnya, dan Red Hat memiliki portofolio inovatif untuk menjadi mitra tingkat atas bagi para pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka.
"Kita masih berada di awal revolusi teknologi ini, dan masih begitu banyak potensi untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan kualitas kehidupan," katanya
Wee Luen Chia mengakui saat mulai bekerja di sektor IT sebenarnya merupakan salah satu masa tersulit.
Saat itu adalah masa-masa setelah terjadinya dot-com bust dan ada banyak skeptisisme di mana-mana.
"Saya tidak salah jika menduga bahwa beberapa teman-teman satu universitas saya menggeluti pekerjaan TI setelah lulus, dan banyak di antara mereka yang kemudian terjun ke dunia perbankan dan akuntansi," katanya.