TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Era digital menyebabkan internet menjadi kebutuhan pokok. Nah ada kabar kurang sedap bagi pengguna internet.
Bersiaplah, Anda harus merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati layanan internet.
Paling tidak bagi para pelanggan Indosat Ooredoo. Sejak pekan lalu, operator telepon seluler berkode saham ISAT di Bursa Efek Indonesia itu menaikkan tarif layanan data sebesar 10%.
Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo Deva Rachman mengatakan, Indonesia adalah negara kedua yang memasang tarif data prabayar murah.
"Jadi kemungkinan ada kenaikan secara gradual hingga mencapai sebesar 30%–40% di masa yang akan datang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/6). Sebelum ada kenaikan, tarif dasar data internet ISAT Rp 300 per 30 kb.
Bagi operator, layanan data merupakan bisnis masa depan yang akan menggantikan bisnis legacy seperti voice dan SMS.
Baca: Main Gadget, Bocah 4 Tahun Alami Penyakit Mata Serius Sampai Harus Diterapi 3 Jam Per Hari
Operator telepon memiliki alasan kuat menaikkan tarif internet karena layanan data menjadi tulang punggung pendapatan operator.
Operator akan memanfaatkan kenaikan tarif untuk mengembangkan dan memperkuat jaringan.
Kewajiban registrasi juga menjadi penyebab malasnya operator banting-bantingan tarif. Jumlah pelanggan yang menyusut, menjadikan operator harus berputar otak menjalankan bisnis. Kenaikan tarif salah satu konsekuensi di tengah penurunan pelanggan.
Namun operator lain belum berniat menaikkan tarif. "Smartfren belum menaikkan tarif data," kata Direktur PT Smartfren Telecom Tbk Anthony Susilo, Senin (11/6).
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Selamat tinggal tarif internet murah