Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku tak khawatir jika dicap sebagai tukang blokir platform digital.
"Lebih khawatir mana, memblokir untuk keselamatan masyarakat Indonesia terutama anak-anak atau tidak melakukan itu," ujar Rudiantara di kantor PBNU, Selasa (3/7/2018) malam.
Diketahui yang teranyar ini, Pemerintah memblokir aplikasi Tik Tok, di mana sebelumnya tumbler, bigo, vine juga diblokir.
Untuk aplikasi Tik Tok, pemerintah beralasan aplikasi tersebut banyak menyajikan konten-konten negatif dan tidak layak ditayangkan apalagi untuk anak-anak.
"Banyak sekali konten-konten yang negatif terutama untuk anak-anak yang menurut saya tidak senonoh dan tidak layak ditayangkan. Dan kami juga koordinasi dengan Kementerian PPA dan KPAI, akhirnya dilakukan pemblokiran," terang Rudi.
Rudi menjelaskan platform harus memberikan jaminan kepada pemerintah jika ingin dibuka kembali yakni membersihkan semua konten negatifnya.
"Ini sama dengan Bigo. Dulu bigo juga diblok tapi dia membersihkan kontennya dan memberikan semacam jaminan. Nanti akan kita aktifkan kembali kalau itu sudah (bersih ya dibuka)," tutur Rudi.
Ia menyebut Vine maupun Tumbler sampai saat ini belum dibuka kembali oleh pemerintah, karena belum memenuhi keinginan Indonesia untuk membersihkan konten negatifnya.
"Mereka sampai sekarang belum (buka blokirnya). Saya imbau ke teman-teman user kreatif kita juga harus pilih platform bersih agar tidak terkena dampak dan ini juga sebenarnya kesempatan buat anak Indonesia membuat platform live streaming buatan dalam negeri," kata Rudi.