TRIBUNNEWS.COM - - Seorang pegawai rumah makan di Cikande, Serang, Banten, Pendi (35), ditemukan tewas saat sedang mendengarkan musik di ponsel menggunakan earphone saat tidur.
Diketahui korban mengeluarkan darah dari mulut, telinga dan hidung. Hal ini diduga karena ponsel masih menyala dan dalam kondisi baterai sedang diisi ulang saat digunakan untuk mendengarkan musik sambil tidur.
"Dugaan sementara, kata pemilik rumah makan, korban sering tidur sambil mendengarkan lagu di HP dan dalam kondisi sedang di-charge," ucap Kapolsek Cikande Kompol Kosasih, Rabu (26/9/2018).
Lucky Sebastian, seorang pengamat teknologi gawai menjelaskan, bahwa ponsel yang sedang diisi ulang, mau itu sedang dipakai atau tidak, bisa saja meledak jika ada sistem yang salah. Sebab, pada saat diisi ulang, baterai mengalami reaksi kimia dan menghasilkan panas.
"Saat dicas dan digunakan sekaligus, panas yang dihasilkan memang bisa berlebihan. Sebab, prosesor tetap bekerja sementara baterai sendiri juga menghasilkan panas dari proses charging," ucap Lucky.
Meski begitu, lanjut Lucky, rata-rata ponsel saat ini sudah memiliki teknologi yang 'pintar'. Ketika handphone sedang diisi ulang dan digunakan, cip pengatur charging akan memperlambat prosesnya.
Selain itu, ponsel masa kini juga sudah menerapkan teknologi fast charging sehingga panas yang akan dihasilkan nantinya tidak berlebih. Apabila panas melebihi batas, handphone akan memberikan peringatan.
Menurut Lucky, bukan hal wajar jika seseorang yang meninggal karena tersetrum mengeluarkan darah dari hidung, mulut, dan anggota badan lain.
"Biasanya kalau tersetrum ada bekas terbakar. Saya kira penyebab meninggalnya korban tidak ada kaitannya dengan mendengarkan musik dari smartphone yang sedang dicas," ucapnya.
Lucky juga menambahkan, banyak orang di kereta api atau dalam penerbangan, beristirahat sambil mendengarkan musik dari ponsel yang diisi ulang dan tidak terjadi apa-apa.
Oleh sebab itu, mungkin saja korban tersebut meninggal akibabt sebab lain. Namun, ini perlu dikonfirmasi lagi kepada pihak medis. Hasil otopsi akan memberikan keterangan lebih jelas.(Loretta Novelia Putri/NGI)