TRIBUNNEWS.COM - Layanan streaming musik Spotify mencatatkan kenaikan jumlah pelanggan berbayar pada kuartal ketiga (Q3) 2018 ini.
Angka pelanggan berbayarnya kini mencapai jumlah 87 juta pengguna. Angka ini meningkat sebesar 5 persen dari kuartal sebelumnya (Q2 2018).
Peningkatan ini ditengarai dipicu oleh adanya beberapa paket langganan yang menarik minat pengguna seperti paket Family dan paket Student.
Menurut perusahaan, jumlah pengguna aktif bulanan Spotify secara keseluruhan juga mengalami peningkatan sebesar 28 persen menjadi lebih dari 191 juta pengguna.
Dengan begitu angka ini meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 40 persen. "Pertumbuhan terus berlanjut dengan kondisi yang sehat, khususnya pada paket Family dan Student," ungkap pihak Spotify.
Dikutip dari Forbes, Sabtu (3/11/2018), wilayah Eropa menjadi penyumbang terbesar dari peningkatan jumlah pengguna berbayar ini.
Baca: Sebentar Lagi Pengguna Spotify Gratisan Tak Perlu Lagi Diganggu Iklan
Saat ini tercatat ada 36 persen pengguna Spotify berada di Eropa, kemudian sebanyak 31 persen di Amerika Utara, 22 persen di Amerika latin dan 11 persen sisanya tersebar di seluruh dunia, termasuk Asia.
Spotify sendiri pada awal April lalu mulai membeberkan laporan keuangannya seiring dengan dimulainya penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham New York Exchange.
Diterangkan bahwa pada April lalu Spotify memiliki 170 jumlah pengguna aktif bulanan dengan 75 juta di antaranya adalah pelanggan berbayar.
Jumlah pelanggan berbayar ini terus meningkat dari 2017 lalu hingga kuartal ketiga 2018 ini.
Pada akhir 2018, pengguna aktif bulanan Spotify diperkirakan bakal mencapai lebih dari 200 juta, dengan pelanggan bebayar di kisaran 90 juta.
Secara kumulatif hingga akhir tahun 2018 mendatang, pendapatan Spotify diproyeksikan mencapai kisaran 4,9 hingga 5,3 miliar Euro (sekitar Rp 88 triliun).