Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berharap jumlah startup yang menyandang status unicorn semakin banyak di Indonesia. Tak terkecuali untuk perusahaan di bidang media.
"Sekarang kan yang ada baru ride-hailing, lifestyle marketplace gitu. Saya harap teman-teman (media massa) bisa buat struktur baru melalui startup gitu, sehingga dalam waktu lima tahun salah satunya (unicorn) dari industri media lah," kata Rudiantara saat membuka Rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia di Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Selain itu, Rudiantara berharap startup di bidang pendidikan juga tumbuh menjadi unicorn. Hal itu dikarenakan pemerintah telah menganggarkan 20 persen dari APBN untuk sektor tersebut.
"Saya berharap ada Start Up Unicorn dari pendidikan, mengapa? Saya ini udah katakan belanja APBN ini kan 20 persen untuk pendidikan, jadi hampir Rp. 500 triliun. Masa sih nggak kecipratan sama sekali, 2 persen saja sudah Rp. 10 triliun," paparnya.
Rudiantara melanjutkan, pemerintah tahun ini menargetkan ada unicorn di tanah air. Dari empat unicorn yang ada, dia berharap dua di antaranya naik tingkat lagi menjadi decacorn.
Baca: GOJEK Resmi Beroperasi di Thailand di Bawah Nama GET
"Pemerintah itu sebetulnya menargetkan tahun ini akan ada 5 unicorn, sekarang 4, tinggal nambah satu. Mudah-mudahan tadi yang disebut (JD.ID dan Tiket.com) atau siapapun akan jadi tahun ini. Dan bonusnya adalah dari unicorn yang ada 4, ini 2 mempunyai potensi jadi decacorn, itu jadi bonus," jelasnya.
Sebagai informasi, Unicorn merupakan perusahaan rintisan atau startup yang telah memiliki nilai valuasi mencapai 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 14 triliun.
Di Indonesia terdapat empat unicorn dari total 7 di ASEAN, yaitu BukaLapak, Traveloka, Tokopedia, dan Gojek.