TRIBUNNEWS.COM - Samsung dan Huawei menjadi dua pabrikan mainstream yang memulai era ponsel layar lipat.
Keduanya percaya diri menelurkan masing-masing ponsel lipat besutannya, yakni Galaxy Fold dan Huawei Mate X.
Beberapa vendor lain juga dikabarkan akan segera menyusul, di antaranya adalah Xiaomi, Oppo, dan dan Motorola.
Namun ternyata, tak semua pabrikan tertarik dengan ponsel layar lipat.
Salah satunya adalah CEO BlackBerry, John Chen yang mengatakan bahwa selain harganya mahal, ponsel lipat juga berukuran bongsor.
Ia juga mengatakan bahwa ponsel lipat memiliki daya tarik yang minim, dan tak banyak inovasi baru yang ditawarkan.
"Saya ingin sesuatu yang cepat dengan peningkatan yang fungsional. Tidak ada terobosan dalam cakrawala (teknologi ponsel). Kita telah melakukan peningkatan pada pemindai sidik jari, facial recognition, dan pemindai iris," jelasnya.
Chen juga tidak menganjurkan pegawainya di luar lab BlackBerry untuk membeli ponsel lipat, Gizmo China, Senin (11/3/2019).
Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah BlackBerry benar-benar tidak ingin mengikuti tren ponsel layar lipat ini atau tidak.
BlackBerry tak sendiri.
Sebelumnya, Head of Mobile LG, Brian Kwon, juga mengaku masih enggan untuk ikuti tren ponsel layar lipat.
Baca: Samsung Galaxy Fold dan S10 5G: apa plus dan minusnya?
Kwon mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk perusahaanya memproduksi ponsel layar lipat.
"Kami telah mengulas peluncuran ponsel layar lipat ketika meluncurkan smartphone 5G, tapi memutuskan untuk tidak memproduksinya," aku Kwon.
Namun, ia mengisyaratkan pesan bahwa jika memang pasar menginginkan, LG juga akan memproduksi ponsel layar lipat.
Saat ini, baik Galaxy Fold dan Huawei Mate X sama-sama belum beredar di pasaran.
Kedua ponsel itu dibanderol dengan harga yang tidak murah.
Galaxy Fold dibanderol 1.980 dollar AS (sekitar Rp 27 juta), sementara Huawei Mate X seharga 2.300 euro (36 jutaan).
Galaxy Fold mulai bisa dipesan pada 26 April mendatang, sedangkan Huawei Mate X rencananya rilis pada bulan Juni atau Juli tahun ini.