TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan kebutuhan pendidikan memang menjadi salah satu bidang yang terus tumbuh di perusahaan rintisan.
Apalagi kalau si start up yang bersangkutan punya fitur yang menjadi kebutuhan banyak pihak, terutama kalangan pelajar.
Ini tercemin dari layanan Aku Pintar. Aplikasi yang sudah beroperasi sejak Februari 2018 ini memang mengkhususkan diri untuk memenuhi kebutuhan pendidikan kalangan pelajar dan kaum muda.
Beberapa fitur yang tersaji, ada enam fitur, di aplikasi tesebut kebanyakan yang dibutuhkan oleh target pasar yang dibidik.
Semisal fitur minat pintar yang berisi tes kepribadian dan penjurusan bagi para siswa. Tujuannya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam memilih salah satu penjurusan di sekolah.
Ada lagi fitur belajar pintar. Laiknya start up pendidikan lainya, start up ini menyajikan materi pelajaran dan soal latihan untuk siswa SMP, SMA dan SMK.
Baca: 93 Persen Orang Indonesia Merasa Nyaman Melakukan Pembayaran Menggunakan Aplikasi di Gawai
Termasuk juga ada simulasi try out untuk ujian nasional, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau tes kedinasan lainnya. Ini masih ditambah fitur APlive, yakni fitur pembelajaran secara online untuk membahas soal ujian.
Aku Pintar juga menyediakan fitur Kampus Pintar yang berisi daftar sekitar 2.000 perguruan tinggi berikut jurusan dan mata kuliah yang ada di Indonesia.
"Semua informasi pendidikan secara terpusat ada di Aku Pintar," klaim Lutvianto Pebri Handoko, chief executive officer Aku Pintar, Senin (25/3).
Supaya aplikasi tersebut mendapat respon positif dari target pasar, Aku Pintar sudah menggandeng kemitraan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan di beberapa pemerintah daerah. Termasuk juga sejumlah komunitas.
Hasilnya, ia mengklaim sesuai target. "Saat ini berkembang cukup bagus, sesuai dengan harapan kami," tambahnya.
Sedangkan sistem pendapatan start up ini berasal dari pemasaran yang diterapkan lewat bantuan aplikasi Aku Pintar. Seperti promosi perguruan tinggi.
Sayang, ia tidak merinci sistem pemasaran yang diterapkanya. Begitu pula target pendapatan yang dibidik pada tahun ini. "Intinya kami membantu sistem marketing kampus yang bekerja sama dengan Aku Pintar," tandasnya.
Dengan sistem yang diterapkan, Aku Pintar mengklaim saban bulan sanggup menjaring sekitar 50.000 pengguna. Melihat hasil tersebut, Pebri membidik jumlah pengguna Aku Pintar hingga akhir tahun ini bisa mencapai satu juta pengguna. Sayang, ia tidak menyebut jumlah pengguna Aku Pintar hingga saat ini.
Aku Pintar sendiri sudah mendapat pendanaan yang dipakai untuk pengembangan aplikasi tersebut.