Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Konten-konten yang saat ini berkembang di media sosial banyak yang mengandung nilai negatif seperti kekerasan dan pornografi.
Konten-konten negatif ini dapat diakses oleh siapapun termasuk anak-anak dibawah umur, yang dapat berbahaya bagi perkembangan anak.
Pegiat internet sehat dari Information and Communication Technology (ICT) Watch, Acep Syaripudin menyebutkan sebenarnya ada cara mudah untuk membasmi konten-konten tersebut.
Caranya adalah dengan memanfaatkan fitur di sosial media block (blok) dan report (laporkan) di platform-platform media sosial seperti Youtube.
“Jadi ada fiture yang gak cuma Like, Komen, Share aja. Ada blok dan report, kalau gak puas ya report aja, biar platform itu kalau bisa menimbulkan akan di takedown,” ungkap Acep Syaripudin di Forum Ngobras, di Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Baca: Menteri Darmin Klaim Neraca Dagang Indonesia Sudah Mulai Membaik
Baca: Isi Minggu Tenang, Hari Ini Capres Prabowo Hadiri Wisuda Mahasiswa Universitas Kebangsaan
Acep menceritakan ia yang juga bekerjasama dengan Youtube untuk video-video negatif ia bisa melaporkan 100 video mengenai tawuran kepada Youtube untuk dua hari pelacakan.
Akan tetapi setelah dihapus banyak yang kembali mengunggah video tersebut.
“Banyak konten yang seperti itu, kekerasan bunuh diri dan kek gitu dan berulang ketika sudah dihapus ada lagi yang unggah. Seminggu itu bisa 100 video lebih tawuran, kalau bunuh diri sekitar 299 video,” papar Acep,
Kemudian untuk mengatasi anak mengakses konten-konten negatif, orangtua juga harus melek teknologi.
Acep Syaripudin menyebutkan orangtua jangan sampai malu belajar dari anak-anaknya dan jangan melepas anaknya bebas bermain internet perlu juga adanya batasan dan mencari tahu apa saja yang anak akses di internet dengan membangun komunikasi dua arah.
“Jangan malu belajar dari anak jangan pasrah ketika gaptek pasrah aja, apalagi pas anak tanya karena kesibukan dilepas,“ papar Acep Syarifudin.