TRIBUNNEWS.COM - realme telah meluncurkan ponsel baru pengisi lini tertinggi mereka yakni realme 3 Pro.
Sesuai namanya yang berembel-embel Pro, ponsel ini disematkan spesifikasi dan fitur-fitur canggih.
Realme 3 Pro disebut hadir sebagai ponsel kekinian sebab merupakan buah hasil dari permintaan pasar yang telah didengarkan.
Apa saja alasan realme 3 Pro bisa disebut ponsel kekinian. Berikut ulasan lengkap 'daleman' Realme 3 Pro:
1. Desain mengikuti tren
Desain merupakan aspek pertama yang dilihat dari sebuah ponsel. Seperti yang dapat dilihat sekarang ini, ponsel-ponsel dari berbagai kelas gemar menggunakan baju mengilap.
Dari material kaca hingga plastik polikarbonat, bodi ponsel kini mengusung warna yang lebih berani, ditambah dengan warna gradien.
Realme 3 Pro turut mengadopsi desain yang yang sedang tren ini dengan menyediakan dua pilihan warna. Nitro Blue merupakan pilihan warna yang trendi dengan gradasi biru hijau mengilap.
Sedangkan bagi yang lebih memilih untuk bermain aman, terdapat pilihan warna Lightning Purple, yang mengkombinasikan warna hitam dan ungu gelap.
Keduanya tampil lebih memukau saat terkena cahaya, karena akan terlihat pola garis yang menjadi ciri khas.
2. Layar Dewdrop
Tren poni dalam bagian layar muncul sebagai bentuk solusi dari usaha manufaktur dalam menyajikan rasio layar yang jauh lebih besar (target 90% ke atas) dari bodi.
Ini berakibat terhimpitnya lokasi kamera depan. Seiring waktu berjalan, pasar ternyata menyukai desain poni minimalis, salah satunya bentuk tetesan air.
Realme pun mendengar umpan balik ini, oleh karena itu pada ponsel 3 Pro, bagian layarnya mengikuti desain tersebut.
Dengan desain seperti ini maka tujuan akan rasio layar ke bodi terpenuhi, tanpa harus mengirbankan fungsionalitas ponsel.
3. Kamera kaya fitur
Realme 3 Pro memiliki kamera utama dengan konfigurasi dual 16MP+5MP. Ukuran piksel tunggal kamera utama 1,22um dengan aperture f/1,7.
Apa artinya? Dengan konfigurasi tersebut maka sensor di kamera lebih mampu menangkap citra yang lebih terang di lingkungan redup.
Belum lagi kemampuan ini dipoles dengan mode Nighscape yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan eksposur dan mengendaikannya agar setiap sudut dari foto terlihat seimbang dan bersih dari noise.
Gambar diam tidak menjadi satu-satunya fokus kamera utama realme 3 Pro. Urusan video, kamera ini juga mampu merekam hingga resolusi 4K dan melakukan perekaman gerak lambat 960fps/720p.
Semuanya dapat dilakukan karena sensor berjenis IMX519 yang digunakan merupakan sensor yang juga digunakan ponsel kelas flagship, Oneplus 6T salah satunya.
4. Chipset bertenaga
Snapdragon 710 menjadi dapur pacu yang diusung realme 3 Pro. Cip yang satu ini dibangun dalam arsitektur 10nm dengan kecepatan clock mencapai 2,2GHz.
Artinya dengan arsitektur yang lebih kecil maka penyedotan daya akan lebih hemat namun tetap bertenaga dalam menjalankan tugas karena ukuran kecepatan clock yang besar.
Pesaing dari chipset 710 adalah Snapdragon 675.
Meski berbeda besaran angka kepala, namun dalam beberapa kasus Snapdragon 675 diklaim bisa memberikan skor benchmark yang lebih tinggi. Ini karena memang Snapdragon 675 lebih baru dirilis.
Tapi sebenarnya bukan berarti Snapdragon 710 mutlak kalah dalam persaingan ini. Salah satunya adalah dalam urusan grafis.
Snapdragon menggunakan GPU Adreno 612 sedangkan 710 lebih tinggi dengan Adreno 616. Hasilnya, dalam urusan benchmark grafik, realme 3 Pro mampu mengungguli chipset 675 yang digunakan kompetitor.
Ini berujung pada realme 3 Pro merupakan ponsel menengah yang mampu menjalankan game berat seperti Fortnite.
5. Baterai berteknologi VOOC 3.0 Flash Charge
Poin terakhir mengapa realme 3 Pro menjadi ponsel kekinian ada di sektor baterai. Buat apa jika ponsel bagus namun baterainya cepat habis, atau menghabiskan banyak waktu untuk mengecasnya.
Inilah yang menjadi inspirasi realme membenamkan teknologi VOOC 3.0 Flash Charge ke baterai berkapasitas 4045mAh yang dimilikinya.
Baterai realme 3 Pro dapat diisi hingga 50 persen dalam waktu 30 menit saja. VOOC 3.0 Flash Charge di ponsel ini merupakan yang pertama yang menggunakan antarmuka microUSB.
Ini memudahkan pengguna jika tidak membawa aksesori bawaan ketika bepergian. Karena bentuk antarmuka tersebut lebih populer ketimbang yang lain, sehingga aksesori kabel cadangan melimpah di pasaran.