TRIBUNNEWS.COM - Google diam-diam menghapus nama Huawei Mate 20 Pro dari halaman daftar penerima Android Q Beta.
Hal tersebut dilakukan menyusul kebijakan pemerintah AS yang memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam.
Pemerintah AS memasukkan nama Huawei dan 70 perusahaan lainnya ke dalam sebuah daftar bernama "entity list".
Perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut dilarang membeli komponen dalam bentuk apapun (baik software maupun hardware) dari perusahaan asal AS tanpa seizin pemerintah AS.
Alhasil, Google sebagai perusahaan asal AS pun harus tunduk pada regulasi tersebut. Melalui pernyataan resminya, juru bicara Google juga telah memberikan pernyataan resmi bahwa perusahaan akan mengikuti aturan yang dikeluarkan pemerintah AS.
"Kami mematuhi order yang diberikan (pemerintah AS) dan sedang menganalisis dampaknya", ujar juru bicara Google.
Baca: Ini Nasib Ponsel Huawei Setelah Google Hentikan Lisensi Android
Dikutip dari Gizmochina, Rabu (22/5/2019), langkah yang diambil Google dengan menghapus nama Huawei Mate 20 Pro dari halaman Android Q Beta ini semakin menambah ketidakpastian mengenai masa depan hubungan Google dan Huawei.
Dengan dihapusnya nama Huawei Mate 20 Pro dari halaman Android Q Beta, besar kemungkinan pengguna ponsel ini tak akan dapat menikmati Android Q yang baru saja diperkenalkan beberapa waktu lalu.
Hal ini juga tentu menjadi sinyal negatif bagi Huawei yang terancam kehilangan lisensi Android dari Google.
Huawei sendiri sejatinya telah mengantisipasi kemungkinan terburuk ini. Huawei telah mempersiapkan sebuah sistem operasi bernama Hongmeng sebagai pengganti sistem operasi Android.
Kendati demikian, Huawei sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk menggunakan sistem operasi Android meski telah kehilangan lisensi.
Hanya saja, aplikasi buatan Google lainnya seperti Gmail, Chrome dan Play Store tidak akan dapat digunakan karena layanan tersebut memerlukan perjanjian komersial antara Huawei dan Google.