TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap bijak dan hati-hati sebaiknya selalu menjadi landasan dalam penggunaan sosial media.
Beberapa hal yang harus dihindari dari penggunaan sosial media, yaitu menyebarkan hoax, bullying, tindak kejahatan dan hal lainnya yang tidak cerdas.
“Tidak selalu baik senjata sosmed dalam kegiatan public relation, bahkan bisa jadi bumerang jika tidak bijak memanfaatkan senjata sosmed,” kata Yosman Mansyur, dosen juga praktisi public relation saat menjadi pembicara dalam seminar bertema Personal Branding Dalam Platform Digital, di kampus USNI, Jakarta.
Selain Yosman, acara yang dibuka oleh perwakilan Dekan Effan Setiyadi itu, juga menghadirkan pembicara lain Sandra Olivia dengan moderator Radita Gora.
Baca: Kisah Yadi, Tukang Tambal Ban di Solo yang Jadi Bahan Perbincangan di Sosial Media
Sedangkan Sandra menekankan personal branding memiliki kesamaan dengan pencitraan.
Artinya, keduanya sama-sama memposisikan diri sebaik mungkin supaya mendapatkan kesan positif dari masyarakat.
Meski begitu, personal branding lebih bertujuan untuk meningkatkan popularitas diri agar dikenal masyarakat, sehingga mudah menghasilkan uang.
Pada zaman modern saat ini, popularitas banyak menghasilkan uang melalui berbagai hal.
Salah satu contoh, kata Sandra, menjadi youtuber. Ia mencontohkan, Atta Halilintar dan Ria Ricis, dua selebgram yang dikenal luas oleh hampir seluruh pengguna youtuber.