TRIBUNNEWS.COM - Adu kuat industri e-commerce di kawasan Asia Tenggara semakin menarik untuk disimak.
Dari laporan iPrice terbaru, Lazada tetap memimpin pasar e-commerce Asia Tenggara, dengan jumlah pengguna aktif bulanan (Monthly Active Users/MAU) terbanyak di 4 dari 6 negara, termasuk Filipina, yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar kedua se-Asia Tenggara.
Namun, di Indonesia yang merupakan pasar terbesar Asia Tenggara, platform belanja online lokal termasuk Tokopedia, Bukalapak dan Blibli, tetap mendominasi lanskap industri e-commerce.
Posisi puncak pun masih dipegang oleh Tokopedia. Meskipun hanya beroperasi di Indonesia, jumlah transaksi Tokopedia mencapai lebih dari Rp 18 triliun per bulan, setara dengan total transaksi per bulan Shopee di seluruh negara Asia Tenggara dan Taiwan.
Baca: Persija Gagal Menang Lawan Persebaya, Julio Banuelos Sebut Timnya Dikerjai Wasit
Baca: Hasto Kristiyanto: Ahsan-Hendra Anda Luar Biasa, Sang Dwi Warna Telah Kau Kibarkan
Baca: Cut Meyriska Ungkap Perubahan Sikap Roger Danuarta Setelah Menikahi Dirinya
Hal ini sekaligus menunjukkan betapa positifnya pertumbuhan transaksi digital Indonesia.
Berdasarkan data yang dirilis iPrice, Tokopedia juga berhasil mencatatkan kunjungan bulanan (Monthly Web Visits) tertinggi di Indonesia, dengan rata-rata lebih dari 140 juta kunjungan per bulan.
Pemain e-commerce lain yaitu Shopee menempati posisi kedua dengan 90,7 juta kunjungan. Bukalapak, Lazada, dan Blibli masing-masing menempati posisi tiga, empat dan lima.
Lazada dan Shopee merupakan beberapa contoh e-commerce yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara, sementara perusahaan lokal seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak masih memilih fokus mengembangkan bisnisnya di pasar Indonesia yang merupakan pasar strategis bagi pelaku e-commerce.
Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 269 juta jiwa, 133 juta terhubung ke internet dan lebih dari 70 juta pengguna perangkat telepon pintar, Indonesia memang menjadi pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara bagi pemain e-commerce.
Ernst & Young menganalisis bahwa pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
Geliat industri e-commerce yang pesat menciptakan dampak positif bagi Indonesia, terutama dari segi penyerapan tenaga kerja dan arus masuk investasi. Saat ini, 5 besar pelaku e-commerce di Indonesia telah menyerap lebih dari 12.500 tenaga kerja.