TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu tak sedap menghampiri Bukalapak. Dikabarkan, perusahaan e-commerce yang menyandang status Unicorn yakni PT Bukalapak.com dirumorkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. Apa yang terjadi?
Menanggapi hal tersebut, Head Of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono memberikan beberapa penjelasan. Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan banyak hal untuk mencapai visi menjadi sustainable e-commerce, mulai dari upgrade sistem, membuat banyak kebijakan dan SOP, merekrut talenta secara terkofus di berbagai level.
Hingga saat ini, ia mengklaim, pihaknya masih terus melakukan perekrutan karyawan.
“Pengurangan dan penambahan pegawai itu business as usual kan? Tapi yang jelas tidak ada efisiensi karena performa bisnis Bukalapak sangat bagus,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (9/9/2019).
Baca: Ikuti Jejak Mata Uang Asia, Rupiah Loyo Terhadap Dolar AS Jelang Siang Ini
Intan mengatakan, saat ini Bukalapak tengah berfokus untuk menata diri menjadi sustainable e-commerce di mana pihaknya memutuskan untuk menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan, dan dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup, Bukalapak menargetkan untuk dapat mencapai breakeven bahkan keuntungan dalam waktu dekat.
Baca: iPhone 11 Resmi Meluncur dengan Chip Terkencang di Dunia
Bukalapak telah mencatat angka gross profit di pertengahan 2019 yang naik tiga kali dibandingkan pertengahan 2018 serta telah mengurangi setengah kerugian dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) selama 8 bulan terakhir.
Sementara bagi para mitra bisnis Bukalapak, penataan ini bisa berarti Bukalapak tengah memfokuskan diri untuk meningkatkan layanan dan memberi dampak positif lebih luas.
Reporter: Venny Suryanto
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Bukalapak diisukan PHK ratusan karyawan, apa yang terjadi?