Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nokia memperkenalkan Common Software Foundation (CSF) sebagai inovasi konektivitas 5G, pada gelaran acara Nokia Software Day di The Westin Jakarta, Kamis (12/9/2019).
CSF merupakan perangkat lunak yang bersifat hadrware agnostic dan cloud & native, yang menjadikannya memiliki kapabilitas kepada pelanggan.
Head of Solution Consulting Asia Pacific and Japan Nokia Software Srinivas Bhattiprol mengatakan, Nokia merupakan perusahaan pertama yang membangun CSF bersifat cloud native untuk skala pasar perangkat lunak telekomunikasi.
"Dengan momentum 5G yang semakin meningkat, Nokia menawarkan inovasi dengan software (perangkat lunak) yang di desain untuk kelincahan membawa layanan 5G," ujar Srinivas pada acara Nokia Software Day di Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Baca: Uang Nasabah Rp 14 Juta Hilang, BRI Janji Investigasi
Dia menilai Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan kesempatan baru dalam industri 4.0, dengan implementasi perangkat lunak milik Nokia.
"Kami sudah mengimplemtasikan perangkat lunak Nokia di kawasan Asia-Pasifik seperti Jepang, Malaysia, Singapura dan Australia," ujar Srinivas.
Baca: Inilah Maleo, Calon Mobil Nasional yang Pernah Digagas Presiden BJ Habibie
Perangkat lunak CSF ini membantu operator dalam menyediakan layanan digital. Perangkat lunak ini mampu menganalisis dan memprediksi masalah pengguna operator, lalu memberikan notifikasi kepada operator mengenai masalah yang terjadi pada pelanggan.
Head of Nokia Software Indonesia Yashinta Bahana memaparkan, dengan perangkat lunak ini akan membantu operator, untuk mencegah hilangannya pelanggan dengan memberikan diagnosis masalah yang dialami pelanggan kepada operator.
"Diagnosis ini memberikan operator langkah untuk membantu masalah pelanggan tanpa harus mendapatkan laporan keluhan dari pelanggan operat," ujar Yashinta (12/9/2019).
Ia menambahkan, Nokia memberikan sebuah solusi untuk membawa pelayanan komunikasi di Indonesia menjadi lebih baik pada era 5G nantinya.