News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pacu Otomatisasi Data Center dengan Teknologi Hyperconverged

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri ke kanan, Country Manager Nutanix Indonesia Andreas Kagawa, Director Solution & Infrastructure Business Multipolar Technology Jip Ivan Sutanto, Operational Director Bank BPD Bali IBG Setia Yasa, Country Lead Lenovo DCG Indonesia Dick Bahar saat menghadiri seminar bertema “Start Your Automation Journey Now!”yang diadakan PT Multipolar Technology Tbk di Hotel Mulia Jakarta

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Infrastruktur teknologi informasi (TI) dalam data center merupakan pondasi utama untuk menunjang aktivitas bisnis.

Namun masih banyak perusahaan dengan infrastruktur data center yang silo, dimana fungsi server, storage, network dan virtualisasi berjalan sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi sehingga menyulitkan pengelolaan dan tidak efisien.

PT Multipolar Technology Tbk mengangkat isu ini melalui seminar bertema Start Your Automation Journey Now! di Hotel Mulia Jakarta belum lama ini.

Kendala dari penerapan infrastruktur yang silo ini juga dialami oleh Bank BPD Bali, yang memiliki beberapa server bare metal standalone dan virtualisasi tradisional untuk mengakomodasi aplikasi kritikal.

Karena pengelolaan yang tidak terpusat, operasional data center di Bank BPD Bali menjadi tidak efisien.

Baca: DIT Luncurkan Teknologi Mobile Connected untuk Taksi Online

Untuk mendukung HCI Nutanix, Bank BPD Bali memilih perangkat keras Lenovo ThinkAgile HX Series.

 Jip Ivan Sutanto, Director Solution and Infrastructure Business Multipolar Technology mengatakan, kombinasi HCI Nutanix dan Lenovo ini, Bank BPD Bali mendapatkan manfaat dari infrastruktur TI yang lebih sederhana.

"Yang juga berdampak pada penghematan biaya pembelian komponen pendukung server secara terpisah seperti RAM, disk, dan license," katanya.

Disebutkan, pemanfaatan HCI Nutanix dan Lenovo oleh Bank BPD Bali ini mempercepat proses deployment, memudahkan operasional dan mengurangi kompleksitas.

"Ini karena pengelolaannya cukup dipantau melalui satu dashboard, sehingga BPD Bali bisa lebih berfokus untuk meningkatkan layanannya,”  kata Jip.

Teknologi hyperconverged akan perusahaan dapat mengurangi dampak yang tidak menguntungkan dari pengelolaan data center yang silo, sehingga perusahaan dapat makin bersaing di era digital transformasi saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini