TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren bisnis syariah beberapa tahun belakangan terbilang begitu berkembang.
Sejumlah start up digital pun semakin banyak bermunculkan menawarkan berbagai inovasi dan kemudahan bagi masyarakat.
Salah satu dengan kehadiran startup berbasis syariah GoHalalGo.
Sejak berdiri pada tanggal, 1 Maret 2019, kini GoHalalGo telah berintegrasi dengan aplikasi mobile yang diperkenalkan kepada publik pada 24 September lalu.
Dalam aplikasi ini para pengguna bisa mengakses berbagai layanan, seperti muslim tolls dan market place penyedia jasa paket haji, umrah, dan wisata halal.
CEO GoHalalGo Hega Bernoza mengklaim memiliki jasa layanan penyedia paket haji dan umrah terbesar di Indonesia.
Saat ini GoHalalGo telah menjalin mitra kerjasama dengan 40 Perusahaan Penyelenggara Umrah Indonesia (PPIU) dengan menyediakan sekitar 500 paket umrah.
“Seluruh paket yang tersedia di aplikasi kami seluruhnya terhubung secara real timen dengan perusahaan penyelenggara haji dan umrah,” kata Hega kepada wartawan di Jakarta, Senin (7/10/2019).
Dia mentargetkan hingga maret tahun depan akan terkumpul 200 PPIU.
Guna memudahkan para calon jamaan, GoHalalGo memberikan fasilitas cicilan nol persen (0%) dengan menggandeng sejumlah bank syariah. Alternatif jangka waktunya pun beragam, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.
“Saat ini yang sudah terjalin kerjasama dengan kartu kredit BNI Syariah. Guna memperluas pasar, kita tengah menjalin kerjasama dengan 8 bank syariah lainnya,” sambung Hega.
Selain perbankan, ia menambahkan pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah perusahaan multi financial atau fintech bagi kemudahan pembiyaan haji dan umrah.
Namun diprioritaskannya penggunaan kartu kredit lantaran cara pembiayaan ini minim resiko gagal bayar.
Siap Hadapi Persaingan
Hega beryakin perusahaan startup yang didirikannya mampu bersaing dengan startup sejenis lainnya.
Pasalnya, ke depan pasar syariah akan semakin berkembang lantaran Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Dia pun memprediksi pasar umrah akan tumbuh sekitar 20% per tahun.
“Saat ini banyak masyarakat yang mulai hijrah untuk mengetahui secara detail tentang Islam. Masyarakat sudah mulai selektif belajar agama sesuai keyakinannya,” katanya.
Dari sisi bisnis, GoHalalGo, lanjut Hega, berbeda denngan startup lainnya. Dengan strategi pemasaran dan marketing yang diterapkannya, ia memperkirakan jasa yang dipasarkannya akan diterima oleh masyarakat, khususnya kaum muslim.
Dia pun mentargetkan untuk tahap awal bisa menjalin mitra di seluruh wilayah Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Ini akan terwujud dengan memperdayakan ekonomi umat, berkaloborasi secara teknologi dan pemasaran.
“Masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya produk halal dalam kehidupannya. Perkembangannya cukup pesat. Banyaknya dakwah di berbagai kota ikut mendorong masyarakat beralih ke produk halal dan sistem syariah,” tutup Hega. (*)