TRIBUNNEWS.COM - Nama Trinity sudah tidak asing lagi di telinga para traveller. Pasalnya, Trinity merupakan seorang travel writer yang dikenal dengan bukunya, Naked Travel, yang gemar sekali untuk berwisata sendiri tanpa ditemani oleh jasa tour and travel.
Tak hanya itu, Trinity juga kerap mengunjungi tempat-tempat yang jarang diketahui oleh masyarakat luas. Menurutnya, tempat-tempat tersebut masih menawarkan nuansa alam yang asri, indah, dan tenang.
Baca: Layanan Karya Anak Bangsa yang Tercepat: Telat Lebih dari 3 Menit dapat Voucher Diskon
Bahkan, karena kegemarannya tersebut, Trinity sukses menyelesaikan berbagai tulisan yang dimuat dalam bukunya, yaitu The Naked Traveler. Tak hanya menyelesaikan buku, Trinity menceritakan, rasa rindu terhadap Tanah Air sering dirasakan saat travelling ke luar negeri.
“Meskipun sering ke luar negeri, Indonesia tetap menjadi negara favorit saya. Enaknya kalau di sini (Indonesia) ada Gojek. Kalau di luar suka susah mau jalan-jalan naik apa, kalau di sini (Indonesia) di mana-mana bisa naik Gojek,” ujar penulis The Naked Traveler, Trinity di Makassar, Rabu (23/10/2019).
Baca: Kontribusi Karya Anak Bangsa Bantu Pelayanan Publik di Setiap Daerah
Selain itu, untuk menguji manfaat dari teknologi yang dibawa oleh Karya Anak Bangsa, Trinity menyempatkan mengobrol dengan berbagai merchant GoFood.
“Setelah mengikuti Plesiran Bareng Gojek dan ngobrol-ngobrol dengan berbagai merchant GoFood, saya jadi bisa melihat secara nyata bahwa Karya Anak Bangsa ini nggak cuma menguntungkan untuk customer-nya saja tetapi juga sangat membantu mitra-mitra UMKM di Makassar ataupun di Indonesia,” tambah Trinity.
Selain itu, hingga saat ini, perusahaan Karya Anak Bangsa sudah memiliki 22 layanan dan memberikan dampak sosial yang cukup baik bagi seluruh pengguna ataupun mitra yang bergabung. Tak hanya itu, startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim, sekarang Mendikbud di kabinet Jokowi terbaru, telah sukses membuat sebuah ekosistem dan solusi bagi kebutuhan masyarakat.
“Evolusi Gojek menjadi sebuah ekosistem terintegrasi merupakan langkah strategis dalam menyediakan solusi bagi kebutuhan masyarakat. Melalui pemanfaatan teknologi, saat ini banyak pihak yang ada di dalam ekosistem Gojek turut mengalami evolusi bersama Karya Anak,” kata VP Corporate Affairs Gojek, Michael Reza Say.
Bahkan, berdasarkan riset independen Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada 2018, melaporkan kontribusi mitra Gojek kepada perekonomian Makassar mencapai Rp 1,7 triliun. Kontribusi ini berasal dari selisih pendapatan mitra dari sebelum hingga setelah bergabung dengan Gojek.
Senada dengan riset tersebut, Ida salah satu mitra GoLife merasakan dampak positif dari teknologi yang dimiliki oleh Karya Anak Bangsa. Pasalnya, melalui aplikasi tersebut, Ida merasakan kemudahan dalam mendapatkan pekerjaan.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi GoLife. Sebagai seorang yang telah berusia 50 tahun, sulit rasanya untuk mencari tempat pekerjaan dibidang saya yang mau menerima. Sekarang menjadi mitra GoMassage, saya justru lebih sejahtera dan dapat mengatur waktu bekerja saya sendiri,” kata mitra GoLife, Ida, di Makassar, Rabu (23/10/2019).
Baca: WOW! Karya Anak Bangsa Ini Sukses Menang di Asia Tenggara
Berdasarkan pengukuran kepuasan hidup mitra oleh LD FEB UI yang menggunakan instrumen The Satisfaction with Life Scale (SWL) dari Pavot dan Diener (2013), skor rata-rata kebahagian mitra yang ditemukan pada penelitian ini adalah 24,3 dari skala maksimal 35. Artinya, secara umum mitra Gojek tergolong cukup puas dengan hidupnya yang menjadi lebih baik dan merasa bahagia.
Seiring pertumbuhan yang lebih positif, Gojek sudah mampu menyediakan layanan untuk keseharian masyarakat.
“Dari bangun tidur untuk memulai aktivitas sampai mengakhiri hari masyarakat dapat mengandalkan layanan Gojek. Bahkan, bisa dibilang Gojek menjadi operating system bagi masyarakat,” tutup Michael Reza.
Penulis: Dea Duta Aulia