News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Jatuh Bangun Bos Tokopedia, Hadapi Kegagalan Hingga Kantongi Predikat Unicorn

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf bekerja di kantor Tokopedia saat peluncuran fitur terbaru dan pertama di Indonesia bernama Tokopedia ByMe pada Senin (22/4/2019). Melalui Tokopedia ByMe, siapapun dapat memberi dan mendapatkan rekomendasi produk favorit serta memperoleh berbagai keuntungan. Acara ini juga sekaligus mengenalkan jajaran artis yang menjadi Tokopedia ByMe Icon, selebriti dan tokoh publik yang mewakili Tokopedia ByMe Influencer. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membangun perusahaan rintisan (startup) sekelas Tokopedia memang tidak mudah, Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya pun membeberkan 'jatuh bangun' yang dialaminya saat merintis 'unicorn' satu ini.

Dalam acara 'Festival Transformasi 2019' yang digelar di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019), ia membocorkan kisahnya.

Di awal masa merintis perusahaan ini, William merasakan kegagalan demi kegagalan.

Mulai dari sulitnya mencari modal, membangun jaringan, hingga menemukan pegawai yang mau bekerja di perusahaan startup-nya saat itu.

Tokopedia (Ist)

"Saya memulai Tokopedia dengan kegagalan, 2 tahun cari modal selalu gagal, berusaha membangun grup network juga gagal, mencari pegawai pun gagal semua," ujar William, mengisahkan pengalamannya dalam membesarkan nama Tokopedia.

Namun, rentetan kegagalan itu tidak membuatnya patah semangat, William pun terus mencoba untuk tetap memegang teguh komitmennya dalam membangun impiannya mengibarkan bendera Tokopedia agar bisa menjelma menjadi perusahaan startup ternama tanah air.

Kegigihannya itu akhirnya menghasilkan hal yang sangat positif lantaran kini Tokopedia telah memiliki predikat sebagai unicorn.

Ketika merintis perusahaan ini, William masih berusia 26 tahun, usia yang cukup muda untuk terus mempelajari berbagai kegagalan yang dialaminya.

Baginya, meskipun sempat mengalami banyak kegagalan dalam merintis usaha pada usia yang cukup belia, dirinya bersyukur karena kegagalan itulah yang akhirnya mengantarkannya pada kesuksesan saat ini.

"Saya beruntung sekali memulai usaha di usia yang relatif muda, dalam kegagalan itu, (saya) jadi banyak belajar banyak hal. Kuota kegagalan tidak bisa habis, jadi gagal sebanyak-banyaknya, mumpung masih muda," kata William.

Kendati demikian, William menitipkan pesan bahwa dalam menghadapi kegagalan, tiap orang harus memiliki satu alasan untuk tetap bangkit.

Alasan itulah yang terus ia pegang sehingga Tokopedia bisa bersaing dengan startup lainnya dalam merajai pasar e-commerce saat ini.

Tokopedia pun kini mengalami peningkatan transaksi lebih dari Rp 14 triliun per bulannya.

Transaksi pada tahun ini pun diprediksi mampu menembus angka sebesar Rp 222 triliun atau senilai 15,9 miliar dolar AS.

"Saat ini transaksi Tokopedia sudah di atas Rp 14 triliun per bulan, dan tahun ini kami memprediksi (transaksi) sebesar 15,9 miliar dolar AS atau Rp 222 triliun," papar William.

Ia mengklaim Tokopedia menyumbang lebih dari 1 persen kontribusi terhadap perekonomian bangsa.

"Kontribusi kami terhadap perekonomian Indonesia sekitar 1,5 persen," jelas William.

Selama ini Tokopedia menjadi satu dari sejumlah startup yang telah meraih predikat unicorn, selain Traveloka, Bukalapak dan dompet digital OVO.

Sedangkan satu startup unicorn lainnya, yakni Gojek kini telah naik kelas menjadi decacorn.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini