Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaspersky menyebutkan, Indonesia menjadi negara yang paling banyak terdeteksi serangan seluler pada Android di Asia Tenggara.
Menurut data statistik dari Januari hingga September 2019, Kaspersky telah melakukan pemblokiran 632.451 upaya serangan seluler di Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Kaspersky menemukan 161 paket instalasi Trojan Mobile Banking di Indonesia.
Hal ini membuat Indonesia masuk ke dalam tiga negara teratas dengan jumlah trojan perbankan terblokir, bersama dengan Thailand 329 Trojan dan Malaysia 215 Trojan.
General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan, jumlah paket instalasi Trojan ini meningkat secara signifikan, dibanding tahun lalu yang hanya sebanyak 96 paket.
Baca: Beredar Penampakan Motorolla Razr yang Disebut-sebut Siap Dirilis
"Indonesia menjadi target yang menarik dan menggiurkan, bagi para pelaku peretas pengguna seluler. Sebab 53 persen populasi di Indonesia adalah pengguna Internet," ujar Yeo kepada Tribunnews, Sabtu (9/11/2019).
Ia juga menambahkan, pengguna internet di Indonesia ini setara dengan 6,5 persen pengguna internet di Asia.
"Menanggapi masalah peretasan ini, semua pihak di negeri ini baik swasta ataupun pemerintah harus meningkatkan status kebersihan digital," lanjutnya.
Yeo juga mengungkapkan, pengguna juga harus berupaya melindungi smartphone mereka, apalagi saat ini smartphone sudah digunakan untuk transaksi kritikal seperti berbelanja onlinem dan perbankan online.
Kaspersky menyarankan beberapa langkah untuk terhindar dari malware Android, seperti mengunduh dari toko resmi Google Play Store. Meski belum terjamin sepenuhnya, setidaknya dapat mengurangi resiko Trojan.
Lalu pengguna harus waspada terhadap pengujian antivirus gratis, karena bisa saja itu adalah malware.
kemudian, blokir aplikasi dari pihak ketiga dalam pengaturan perangkat. Ini dapat mengurangi ancaman saat mengunduh aplikasi.