TRIBUNNEWS.COM - Aplikasi berbagi foto dan video, Instagram, meluncurkan fitur baru yang dikabarkan mirip dengan aplikasi TikTok.
Adapun fitur baru yang akan diluncurkan tersebut disebut Instagram Reels.
Dilansir dari technologym.net Instagram Reels telah diuji di negara yang paling banyak menggunakan Instagram, yakni di Brazil.
Rencananya, fitur tersebut akan diluncurkan secara resmi di seluruh negara yang menggunakan Instagram pada Desember 2019 mendatang.
Setelah fitur baru ini dirilis, pengguna dapat mengedit video dengan durasi 15 detik seperti aplikasi asal Tiongkok, TikTok.
Fitur Reels memungkinkan pengguna untuk menggunakan efek Augmented Reality (AR) dan menambahkan latar berupa musik ke video pengguna.
Pengguna dapat memilih latar musik video dari lagu-lagu populer atau merekam video tanpa musik.
Selain itu pengguna juga dapat menyesuaikan kecepatan, filter , transisi, efek khusus, dan menentukan waktu (timer) sehingga kata-kata yang disisipkan pengguna muncul di adegan-adegan yang diinginkan.
Video dari fitur Reels dapat dibagikan melalui Instagram Stories kepada pengikut akun, kepada teman dekat (Close Friends), atau melalui direct message.
Fitur Reels nantinya terletak di Instagram Stories, tepatnya diantara fitur Boomerang dan Super Zoom.
Dilansir dari techcrunch.com Direktur Manajemen Produk Instagram, Robby Stein menjelaskan bahwa fitur baru Instagram ini berbeda dengan TikTok.
"Tidak ada dua produk yang persis sama, dan pada akhirnya, berbagi video dengan musik adalah ide yang cukup universal yang kami pikir semua orang mungkin tertarik untuk menggunakannya. Fokusnya adalah bagaimana menjadikan ini format yang unik bagi kami." ungkap Stein.
Diketahui fitur ini sedang dikembangkan oleh seorang Insinyur Perangkat Lunak, Jane Manchun Wong.
Dalam unggahan di akun pribadi Twitternya, Wong mengungkapkan Instagram sedang mengerjakan fitur seperti TikTok untuk Instagram Stories.
Instagram Berencana Menyembunyikan Jumlah Like pada Unggahan Foto atau Video di Feed Instagram
Dilansir dari techcrunch.com Instagram telah melakukan pengujian fitur menyembunyikan jumlah 'Like' pada unggahan foto atau video.
Instagram melakukan pengujian fitur menyembunyikan 'like' pada bulan April 2019 di Kanada, kemudian ke Irlandia, Italia, Jepang, Brazil, Australia, dan Selandia Baru pada bulan Juli 2019.
Diketahui, hasil dari pengujian tersebut terbilang baik, namun Instagram akan terus melakukan pengujian pada perubahan mendasar aplikasi tersebut.
Adanya fitur tersebut diharapkan Instagram dapat membuat pengguna lebih nyaman dalam berbagi foto dan video.
Instagram ingin pengguna dapat nyaman mengekspresikan diri mereka sendiri dan dapat lebih fokus pada foto dan video yang dibagikan daripada banyaknya jumlah 'like'.
Nantinya pengguna masih dapat melihat siapa yang menyukai unggahannya, namun pengguna harus menghitung secara manual jika ingin mengetahui jumlah akun yang menyukai unggahannya.
Disisi lain, rencana menghilangkan jumlah 'like' pada unggahan ini dikhawatirkan dapat merugikan influencer.
Menurut penelitian HypeAuditor, adanya fitur ini berdampak menghilangnya popularitas influencer 3 persen hingga 15 persen.
Sebab, mitra influencer tidak dapat melihat jumlah suka pada unggahan influencer.
Influencer harus mengkomunikasikan jumlah 'like' lewat tangkapan layar lalu melaporkannya kepada mitra.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)