Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Huawei menyebutkan tidak akan kembali menggunakan layanan Google Mobile Service (GMS), meski embargo dari pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah dicabut.
Mengutip dari laman situs Gizchina pada Sabtu (1/2/2020), embargo yang dilakukan pemerintah AS terhadap Huawei, sudah berlangsung sejak 8 bulan lalu.
Hal itu berimbas terhadap smartphone milik Huawei, karena embargo ini memaksa Huawei tidak bisa menikmati layanan dari Goole.
Tetapi, Huawei pun tidak ingin bergantung terhadap layanan Google. Huawei mulai mengembangkan layanan pengganti GMS, yaitu Huawei Mobile Service (HMS).
Baca: Dirut BRI Pastikan Karyawan Huawei Tidak Terjangkit Virus Corona Tapi Hanya Radang Tenggorokan Biasa
Saat ini embargo pemerintah AS telah dicabut, meski Huawei sudah bisa mendapatkan kembali layanan GMS seperti dulu, namun pihak Huawei memilih tidak menggunakannya.
Salah seorang perwakilan Huawei, mengatakan bahwa pihaknya sudah tidak akan lagi menggunakan layanan Google. Meskipun embargo dari pemerintah AS resmi dicabut.
Keyakinan Huawei yang ingin lepas dari ketergantungan Google, dibuktikan dengan memulai membangun beberapa aplikasi serupa Google Maps.
Huawei sebelumnya memang sudah menggandeng perusahaan digital asal Belanda, TomTom untuk mengembangkan aplikasi peta digital pada smartphone Huawei.
Kerja sama ini memungkinkan Huawei dapat menggunakan peta digital, informasi lalu lintas, dan perangkat lunak navigasi milik TomTom.