Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zilingo, platform bisnis B to B di bidang fesyen dan gaya hidup, kini mengembangkan software yang dirancang membantu pertumbuhan pebisnis di industri fesyen.
“Software yang kami ciptakan sudah berjalan selama satu tahun. Industri fesyen khususnya di pabrik terbantu menekan tingkat kecacatan produk 50 persen dan produktivitas naik 12 persen,” kata VP and Country Head Zilingo Ade Yuanda Saragih di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Ia menjelaskan, software Zilingo adalah upaya mendigitalisasi monitoring pabrik fesyen dari sektor produksinya.
“Kalau dulu masih pakai cara konvensional dicatat setiap baju. Sekarang, dengan menggunakan software kami, kegagalan dalam membuat produk berkurang, sekaligus efisiensi cost,” ujarnya.
Ade menyebut Zilingo bekerjasama dengan 6.000 pabrik fesyen yang mayoritas berada di luar Jabodetabek seperti Bandung, Solo, Semarang, dan Surabaya.
Baca: AiHouse Diklaim Mampu Percepat Proses Pembuatan Desain Interior
“Walaupun pabrik berada di luar Jabodetabek, tetapi kantor pemasaran mereka tetap berada di pusat kota ibu kota,” ujarnya.
Baca: China Haramkan Kantor Pemerintahan Gunakan Komputer dan Software Buatan Asing
Untuk bisnis B2C (Business to Consumer), Zilingo mengoptimalkan rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi 30-70 persen untuk para penjual dan customernya.
Duo pendiri Zilingo Ankiti Bose dan Dhruv Kapoor meyakini masa depan fesyen milik semua orang tanpa terkecuali.
“Menggunakan solusi cerdas dan berbasis teknologi software dapat menjembatani kesenjangan antara pencipta dan produsen. Kami berusaha menata kembali rantai pasokan fesyen untuk membuatkan adil, terhubung, dan transparan,” sebut keduanya dalam keterangan pers.
Sedangkan dari sisi B2B (Business to Business), Zilingo memberi porsi lebih banyak di beberapa layanan antara lain permodalan, penjualan, logistik, pemasadan, keuangan dan pabrik.