Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem MacOS besutan Apple selama ini dianggap lebih aman dari serangan malware dibanding OS Windows dari Microsoft.
Namun, persepsi ini sepertinya tak selamanya benar setelah pembuat aplikasi antivirus Malwarebytes merilis data tahunan terkait penyebaran walware tahun 2019.
Dalam data tersebut disebutkan ancaman malware terhadap Mac lebih besar dari pada Windows, dengan rasio 2:1. Volume ancaman malware untuk MacOS juga meningkat, sebanyak 400 persen dibanding tahun 2018.
Lonjakan ancaman malware pada MacOS ini terjadi karena banyaknya pengguna Mac di seluruh dunia seperti dikutip dari situs Gizmodo hari Jumat (14/2/2020).
Banyaknya pengguna Mac ini membuat para peretas semakin gencar menyeras OS besutan Apple tersebut.
Baca: Akhir Februari BPK Akan Umumkan Hasil Pemeriksaan Kasus Jiwasraya dan Asabri
Malwarebytes juga menghitung jumlah ancaman per endpoint terhadap MacOS dan Windows.
Baca: 10 Universitas di Indonesia yang Masuk 200 Besar Terbaik Asia, UGM Kalahkan UI
Hasilnya terdeketsi pada MacOS memiliki rata-tara 11 ancamana per endpoint, sedangkan Windows hanya 5,8 ancaman.
Ancaman yang diterima oleh MacOS dan Windows tentu berbeda, ancaman pada MacOS pada umumnya dalam bentuk adware dan aplikasi yang tidak diinginkan.
Aplikasi yang tidak diinginkan dan banyak ditemui menyerang MacOS adalah aplikasi pemberisah data, seperti MacKeeper dan MacBooster.
Sedangkan pada Windows, ancamam yang menyerang pada sistem ini merupakan malware tradisional. Malware ini diketahui lebih berbahaya dibanding yang ditemukan pada MacOS.