TRIBUNNEWS.COM – Aplikasi dengan nama Raqib Atid viral di media sosial Twitter baru-baru ini.
Selain mencatut dua nama sifat malaikat yang diyakini sebagai pencatat amal baik dan buruk, diduga ramainya aplikasi tersebut lantaran berfungsi untuk mencatat pahala dan dosa secara manual.
Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun @mazzini_gsp
“Sekarang malaikat Raqib-Atid hadir dalam bentuk aplikasi buat itung dosa sama pahala kita,” tulisnya
Hingga Minggu (11/5/2020) postingan tersebut telah dibicarakan lebih dari 7 ribu kali dan disukai lebih dari 18 ribu pengguna.
Sekarang malaikat Raqib-Atid hadir dalam bentuk aplikasi buat itung dosa sama pahala kita. pic.twitter.com/FJEgmk1JBB
Meski demikian, aplikasi yang sempat viral tersebut kini telah ditarik keberadaannya dari playstore oleh pembuatnya untuk sementara waktu.
“Aplikasinya sudah saya tarik dari playstore karena banyak kesalahpahaman masyarakat, banyak komentar negatif dan cenderung kasar, serta email yang saya dapat cenderung kasar dan negatif,” ujar Mahmud Fauzi, pencipta aplikasi Raqib Atid dikutip dari Kompas.com Minggu (10/5/2020) dari artikel berjudul "Usai Ramai, Aplikasi Raqib Atid Pencatat Dosa dan Pahala Ditarik dari Playstore", .
Fauzi yang saat ini merupakan mahasiswa Teknik Fisika di salah satu perguruan tinggi negeri ini mengatakan, aplikasi tersebut akan disempurnakan lagi dan menggunakan nama lain agar tidak menimbulkan kontroversi.
"Mungkin nanti setelah ujian semester selesai, Jumat (15/5/2020) depan mungkin," katanya lagi.
Latar belakang nama
Terkait dengan nama Raqib Atid, disebutnya berawal dari pemikirannya mengenai apa yang ingin dilakukannya ketika Ramadhan tiba.
Dari situ kemudian ia membuat aplikasi tersebut dalam waktu singkat, hanya sekitar tiga hari.
Ia membuat aplikasi menggunakan Android studio dengan Java.
Tujuan aplikasi itu sendiri adalah sebagai alat bantu untuk mencatat perilaku masing-masing.
“Untuk introspeksi dan muhasabah diri sesuai definisi yang saya buat, sehingga tujuan dalam deskripsi di app saya yaitu menjadi pribadi yang lebih baik tercapai,” kata dia.
Untuk menjadi sosok yang lebih baik setiap harinya, menurutnya diperlukan pencatatan amal.
“Mencatat perilaku tersebut bisa di otak kita masing-masing atau dengan alat bantu misal aplikasi yang saya buat,” kata Fauzi.
Adapun untuk pemilihan nama, Fauzi mengatakan dirinya meyakini sebagaimana penjelasan para ulama, Raqib dan Atid bukanlah nama malaikat, akan tetapi merupakan sifat pada malaikat yang mencatat amalan tersebut.
“Karena fungsi app ini cenderung mempunyai tujuan yang sama maka saya namakan dengan nama tersebut,” imbuhnya.
(Kompas.com/Nur Rohmi Aida)