Laporan Reporter Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 berdampak hampir ke segala sektor kehidupan. Karena pandemi, banyak pelaku usaha terpukul, tutup dan merugi. Namun, selalu ada harapan di tengah pandemi.
Agung Hari Prabowo, founder Platinoom mengatakan, saat ini pelaku usaha dituntut jeli dalam melihat peluang dan memaksa diri untuk belajar digital marketing dengan serius.
Dia mengatakan, aturan social dan physical distancing akan menjadi “the new normal” dalam masyarakat.
"Nah, disinilah kita dituntut untuk beradaptasi dengan cepat atau mati," ucap Agung dalam keterangannya, Kamis (14/5/2020).
Jika mengacu data dari Google, ada kenaikkan pembelanjaan online di masa pandemi, terlihat spike terjadi di bulan Maret ini.
Artinya orang yang tadinya tidak nyaman belanja online sekarang mulai “membiasakan” untuk berbelanja online.
Baca: Khusus Buat Tenaga Medis, Mitsubishi Punya Paket DP 20 Persen untuk Xpander dan Xpander Cross
“Makanya tidak heran di saat bisnis lainnya drop, justru bisnis yang lain malah naik dan ini dirasakan juga oleh kami sebagai pelaku usaha,” ujarnya.
Agung mengatakan, sekarang belajar online digital marketing itu sudah enak, banyak tutorial gratis bertebaran di platform Youtube.
Baca: Aperti BUMN Buka Beasiswa Penuh untuk 40 Calon Mahasiswa, Seleksinya Via Online
"Berbeda dengan ketika awal saya belajar digital marketing yang benar-benar minim informasi. Beruntung orang-orang yang belajar digital marketing saat ini, sebab banyak kemudahan,” katanya.
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Kok Naik Lagi? Pengusaha Mengaku Berat, Apalagi Masyarakat. . .
Lalu, bagaimana cara Agung membawa pengunjung ke website yang menjual produknya? "Sekarang mudah, bisa menggunakan layanan paid traffic seperti Facebook Ads," terangnya.
Alasannya sederhana, hal ini bisa lebih menjangkau seluruh customer yang ada di Indonesia bahkan di dunia.
Baca: Penjelasan Tokopedia Seputar Beredarnya Surat Keterangan Bebas Corona yang Diperjualbelikan
“Intinya, kita yang tawarkan produknya dan kita yang jemput bola,” jawabnya.
Dia menegaskan, prospek pasar online ke depan akan sangat crowded karena banyak yang berpindah haluan pemasaran dari offline ke online.
"Jadi ini peluang yang bisa dimanfaatkan secara maksimal," kata Agung.