TRIBUNNEWS.COM - Grab mendukung peningkatan penjualan UMKM Indonesia melalui #BanggaBuatanIndonesia bersama berbagai perusahaan yang berada di bawah naungan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
Gerakan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi ini bertujuan untuk mendorong sektor UMKM untuk go digital dan memperluas jangkauan pasar hingga ke pelosok daerah.
Salah satu dari 5 juta wirausahawan mikro yang telah diberdayakan Grab adalah Ulfah Nurfebrianti. Mojang asal Bandung ini merintis usaha camilan Kerupuk Kulit bernama Dorodokcu.
Hari ini, Kamis (14/5/2020) menjadi momen yang luar biasa buatnya, karena ia diundang untuk ambil bagian dalam peluncuran kampanye #BanggaBuatanIndonesia yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo.
Baca: Berita Baik! Kini Mitra Grab Bisa Dapat Pinjaman Bunga Ringan dan Akses KUR
Berbekal uang pinjaman sebesar Rp1.5 juta rupiah, Ulfah memulai usahanya. “Modal awal jualan itu Rp 1,5 juta. Dulu aku minjem ke orang tua. Dulu siang-siang aku bilang, ‘Mah, pinjem uang ya, sore ini aku balikin,” kata Ucu.
Ucu melanjutkan, “Uang itu aku beliin 15 bungkus dorokdok. Dulu modal dua foto doang di Instagram. Aku open order di story soal dorodok guling ini. Akhirnya, dari 15 bungkus yang dijual, yang minat ada 32. Sore itu, uang modal aku kembaliin ke mama, dan dana itu diputarkan hingga Dorokdokcu sebesar ini. Awalnya dari 15 bungkus per hari, kini sekitar 4.500 bungkus bisa terjual per hari.”
Tanpa latar belakang bisnis, Ucu nekat ambil risiko untuk mengembangkan bisnisnya. Karena itu, dia mengajak temannya, Lutfi Azha, yang memiliki pengalaman dan wawasan bisnis lebih banyak darinya.
Sudah punya ratusan reseller dan distributor
Kerja keras ini pun membuahkan hasil. Distributor Dorokdokcu sudah bertambah di kota-kota lain di Indonesia, dan terus berkembang. Kini, Dorokdokcu yang memiliki varian rasa jeruk pedas, pedas gurih, original, asin gurih, jagung bakar, pedas cikur, dan barbeque ini terjual 33 ribu sampai 50 ribu bungkus sebulan.
Baca: 2 Solusi Ini Siap Bantu UKM Hadapi Masa Sulit
“Pokoknya omzet kita, yang dulu kita enggak terbeli mobil, sekarang bisa beli mobil,” ungkap Lutfi.
Dorokdokcu telah memiliki lebih dari 200 reseller di Bandung dan distributor di 25 kota di Indonesia, yang tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan. Diantaranya Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Gresik, Pasuruan, hingga Sidoarjo. Dalam waktu dekat, mereka akan membuka cabang di Balikpapan, Samarinda, Pontianak, dan Palangkaraya.
Teman lama hingga mitra pengemudi Grab jadi reseller online
Ada selain materi yang membuat Ucu dan Lutfi bersyukur dan bahagia, yakni bersilaturahmi dan membantu sesama. Mereka dapat kembali terhubung dengan teman-teman lama, dari SD hingga SMA, yang juga tertarik menjadi reseller.
“Terakhir ketemu mungkin 10 tahun yang lalu, tapi dengan dorokdok ini jadi ketemu lagi,” ujar Lutfi.
Dalam sehari, 30-50 pengiriman dorokdok (80%) menggunakan layanan GrabExpress. Ucu mengaku layanan ini cepat, mudah dan aman.
“Kita tinggal masukin titik penjemputan dan titik yang dituju, terus mitra kurirnya datangnya cepat, pokoknya membantu banget untuk bisnis. Saya juga paling suka dengan fitur pelacakan langsung dan bukti pengiriman. Jadi saya tinggal kirim tautan pengiriman ke pelanggan dan kita bisa sama-sama tahu kurir sudah ada dimana. Saat pengambilan dan pengantaran barang, kurir juga akan ambil foto barang dan akan dikirimkan kepada kami setelah pengiriman selesai. Jadi lebih aman pastinya,” ujar Ucu.
Selain itu, ada juga fitur pengiriman langsung ke tiga titik antar. “Jadi saya tidak usah pesan berkali-kali. Cukup satu kali pesan, mitra kurir bisa kirim ke tiga alamat berbeda. Hemat waktu banget!”
Ucu menambahkan, banyak juga pengemudi Grab yang penasaran karena sering jemput dan kirim barang dari Dorokdokcu. Akhirnya, mereka memutuskan menjadi reseller.
Baca: Kemenkop dan UKM Gandeng Platform Hukum Berikan Konsultasi Gratis bagi UMKM Terdampak COVID-19
“Banyak mitra pengemudi bilang, ‘alhamdulillah banget setelah jualan ini jadi ngebantu. Istri yang tadinya di rumah enggak ada kerjaan jadi bisa jualan, ada kerjaan’,” ujar Ucu menirukan.
“Terus yang paling haru, reseller itu kan bukan hanya teman kita. Ada stranger, terus datang, dan jadi reseller. Setelah bergabung, mereka bilang, ‘Makasih ya, karena jualan dorokdok, rezekinya jadi bla bla bla, nambah tabungan anak, terus mereka mendoakan kami, semoga rezekinya tambah terus ya, sudah membuka jalan rezeki untuk banyak orang’,” tambah Ucu.
Hal ini membuat Ucu mengerti bahwa bisnis itu bukan sekadar mengejar materi, tapi bisa bermanfaat untuk orang lainnya. Itulah yang membuatnya jadi lebih bahagia.