News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semangat Inovasi

Usaha Masker Doodle Art, David: Pandemi Itu Cobaan, Menyerah Itu Pilihan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

David Wijaya, pemilik toko online Doodle Art Dwskellington.

TRIBUNNEWS.COM - Kita tahu bagaimana virus corona berimbas pada sektor perekonomian. Yang tidak kita sadari, bagaimana menjaga diri tetap optimis dan terus berkreasi di tengah pandemi.

Belajar dari David Wijaya, pengusaha muda ini membuktikan lewat inovasi, bisnisnya mampu bertahan meski corona kian mengancam. Tidak ada kata ‘menyerah’ dalam kamus hidup pemilik Doodle Art Dwskellington ini.

“Saya Terus Putar Otak”

Kisah David berawal dari menurunnya omzet penjualan, saat COVID-19 mulai bersarang di Tanah Air. Ia teringat tiga orang karyawannya yang harus digaji setiap bulan.

“Saya sering nonton YouTube, bilang kalau (pengusaha) harus tetap optimis. Apalagi sekarang sudah serba online. Saya mikir harus ada inovasi baru (untuk bertahan), saya terus putar otak," ungkap David.

Seperti diketahui, Doodle Art Dwskellington merupakan sebuah usaha produk seni yang digeluti David sejak tahun 2016. Sarjana IT (Informasi Teknologi) dengan peringkat cum laude ini merasa yakin rasa ketertarikannya akan seni dapat membuahkan hasil.

Beberapa produk yang diciptakan Doodle Art Dwskellington dan menarik perhatian pembeli seperti kartu ucapan pop up frame 3D, explosion box, card box, case smartphone, hingga boneka bantal.

Masker doodle.

“Saya melakukan survei, 1-2 minggu, melihat apa yang sedang tren saat ini. Sebisa mungkin jauhi berita-berita negatif agar tetap optimis dan fokus. Sampai muncullah ide untuk membuat masker doodle”.

Dari pendapatan masker itulah, David kini bisa membayar gaji karyawan yang sempat dirumahkan.

“Awalnya saya mengeluarkan masker varian warna hitam dan krem karena belum percaya diri. Setelah melihat pembeli banyak dan mendapatkan respon positif, baru akhirnya saya membuat masker doodle dengan motif baru,” ucapnya menginspirasi.

Selanjutnya, David membuat masker untuk anak-anak, mengingat desain doodle yang warna-warni dan menarik lebih cocok untuk usia tersebut. Tidak lupa, David memaksimalkan pelayanannya dengan menyediakan beragam pilihan tali masker secara terpisah, agar pelanggan - baik itu anak-anak, dewasa, maupun yang berhijab - dapat menyesuaikan keinginan mereka.

Indonesia Menang Lawan Corona

Kobar semangat dan optimisme David tuangkan juga ke dalam maskernya. Ia hadirkan dalam varian masker merah-putih.

“Hmm, kita  kan tinggal di Indonesia dan supaya membangkitkan rasa nasionalisme. Harapannya dengan masker merah-putih ini, Indonesia tetap optimis dan bisa menang melawan corona”, harap David dengan semangat.

Masker merah-putih.

Bagi pengusaha seperti David, pandemi yang mendadak menjelma menjadi krisis ekonomi tentu tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Optimis, inovatif, dan selalu positif, tiga kata itu David kian gaungkan selama wawancara di telepon berlangsung.

“Di Instagram, saya sering menyuarakan hashtag #TetapSemangART. Karena menurut saya walau dalam masa pandemi ini, kita bisa menemukan semangat dan optimisme bahwa bisnis ini bisa bertahan. Sebab ada satu mindset yang saya lakukan yakni pasti ada peluang baru yang bisa kita dapatkan, dan hanya mereka yang siap lebih cepat yang bisa mendapatkan peluang itu lebih dulu,” ujar David.

Satu lagi saran David, di masa pandemi saat ini, kita seringkali terpapar berita negatif. David ingin para pengusaha lainnya beralih fokus untuk hasilkan produk baru.

“Saya tidak berdiam diri, (saya) survei untuk meningkatkan iklan, fokus pada produk dengan ulasan terbanyak di Tokopedia, memberikan potongan harga, kemudian menambahkan produk baru salah satunya masker,” ujar David.

Raih Perhatian Pelanggan dari Luar Daerah

Di situs marketplace Tokopedia, masker Doodle Art Dwskellington kini mendapatkan respon yang sangat positif. Meski tinggal di Medan, masker David berhasil meraih perhatian pelanggan sampai ke luar daerah.

Rata-rata pembeli luar kota berasal dari Jabodetabek, sebagian juga dari Kalimantan, Sulawesi, dan kota lain di Sumatera seperti Aceh, Riau, dan lain-lain.

Bukan cuma karena motifnya yang unik, David juga mengutamakan kualitas masker agar sesuai dengan imbauan pemerintah. Terdiri dari tiga lapis, masker yang David buat dapat menahan tetesan droplet agar terhindar dari virus serta tetap nyaman karena diberikan lapisan kain katun.

Untuk varian doodle, David juga menggunakan tinta bersertifikasi yang aman untuk anak-anak.

Hingga saat ini, hampir 12 ribu hasil kreasi seni David terjual di Tokopedia. Berkat konsistensi dan semangat berinovasinya pula, David Wijaya pernah terpilih menjadi Top 10 kreator lokal inspiratif asal Medan dari gelaran Makerfest 2018 -- ajang independen pemberdayaan kreator lokal -- oleh Tokopedia.

Tentu tidak mudah untuk mampu berinovasi di masa sekarang ini, yang terpenting niat dan semangat jangan sampai hilang. Hanya diri kita sendiri yang mampu mencari jalan keluar.

Penulis: Firda Fitri Yanda/Editor: Dana Delani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini