TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CB Insights mencatat Halodoc sebagai salah satu startup yang masuk dalam daftar Digital Health 150, yang menampilkan 150 perusahaan kesehatan digital paling menjanjikan di seluruh dunia.
Ratusan perusahaan startup ini beberapa di antaranya berasal dari Kanada, Tiongkok, Israel, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).
"Digital Health 150 tahun ini merupakan edisi dengan cakupan global paling luas yang kami adakan, melingkupi berbagai perusahaan swasta di bidang kesehatan terbaik dari 18 negara," ungkap CEO CB Insights Anand Sanwal, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (28/8/2020).
Dia menambahkan selain keberagaman lokasi, perusahaan-perusahaan ini juga melahirkan inovasi di seluruh value chain layanan kesehatan, mulai dari teknologi yang bermanfaat bagi perusahaan farmasi dan bioteknologi, hingga payers, rumah sakit, asuransi, dan banyak lainnya.
Baca: 24 Starup Milenial Asli Papua Diperkenalkan Kepada Investor Dunia
Menggunakan metode penelitian berbasis data, tim riset CB Insights menyeleksi Digital Health 150 dari ratusan aplikasi yang masuk dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk aktivitas paten, kualitas investor, analisis sentimen pemberitaan media, skor Mosaic, potensi pasar, kolaborasi, lanskap kompetitif, kekuatan tim, dan inovasi teknologi yang ditawarkan.
Skor Mosaic yang berlandaskan algoritma CB Insights mengukur keseluruhan kesehatan dan potensi pertumbuhan perusahaan untuk membantu memprediksi momentum merek.
"Melalui pencapaian ini, kami berharap dapat menjadi inspirasi bagi ekosistem perusahaan rintisan lokal dalam meningkatkan daya saing dan membuktikan bahwa Indonesia mampu berada di level yang sama dengan perusahaan global," tambah CEO dan Co-founder Halodoc Jonathan Sudharta.