TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecenderungan generasi milenial untuk membagikan konten melalui media sosial semakin meningkat, terutama saat merayakan momen-momen spesial. Milenial menyukai semua hal berbasis daring sehingga menjadikan media sosial sebagai tempat yang tepat untuk berbagi pengalaman.
Sebuah studi yang dilakukan Harris Group menunjukkan, 72 persen generasi milenial rela menghabiskan pengeluaran mereka untuk sebuah “pengalaman” ketimbang “objek”.
Mereka kemudian mengunggah pengalaman tersebut melalui kanal media sosial sebagai cara mereka menunjukkan eksistensi diri dan meraih popularitas, dalam bentuk konten gambar atau video yang mereka sukai dengan gaya masing-masing.
Sementara, brand cenderung akan menghabiskan hingga $15 miliar untuk strategi marketing influencer pada tahun 2022, sesuai perkiraan Business Insider Intelligence, berdasarkan data Mediakix.
Melihat tren tersebut, Fameo memperkenalkan platform selebriti yang bisa menghubungkan penggemar dengan idola favoritnya secara personal.
Baca: Waspadai Aplikasi Berkedok TikTok Pro, Bisa Digunakan untuk Memata-matai Penggunanya
Platform ini juga memungkinkan peluang endorsement oleh selebriti, baik dari talenta lokal maupun internasional dalam satu aplikasi.
Kepada Tribunnews, Bruno Hasson, founder Fameo, Rabu (16/9/2020) mengatakan, Fameo berfokus untuk memberikan layanan end-to-end untuk brand yang tidak hanya terbatas dengan influencer marketing dan sederet daftar endorsement.
Baca: Aplikasi My Suzuki Sekarang Juga Punya Fitur Pembelian Suku Cadang Mobil
Platform ini juga menyediakan metode untuk menjalankan kampanye secara efektif.
Bruno Hasson juga menjelaskan, kesuksesan yang didapatnya selama ini di industri ritel berasal dari fokus pada layanan pemasaran antar konsumen.
Pilar kesuksesan anggota terletak pada kemampuannya untuk membangun pengaruh di komunitas.
“Ini seperti versi offline dari influencer marketing saat ini, anggota yang sukses telah melakukan hal yang sama sebagai influencer di komunitas mereka selama beberapa dekade,” ujarnya.
Melalui platform ini, Bruno berambisi bisa membagikan pengalamannya bersama komunitas lokal melalui platform online dalam hal influencer marketing guna mendapatkan hasil dan berdampak pada keuntungan.
“Pasar influencer sangat tersegmentasi, tetapi keinginan untuk berinvestasi dalam influencer marketing juga datang dari bisnis kecil hingga brand internasional. Namun rasa percaya diri mereka untuk berinvestasi dan mendapatkan hasil masih kurang," ujar Bruno.
"Fameo akan menjadi solusi serba bisa bagi penggemar dan brand untuk dapat bekerjasama dengan selebriti dan influencer dengan cara yang lebih sederhana dan efektif,” imbuhnya.
Nicole Przybylski, Co-Founder Fameo mengatakan, selama tiga bulan pertama sejak peluncurannya, Fameo meraih 4.293 pengguna baru terdaftar, 31% tingkat pesanan berulang, dan 228.000+ kali kunjungan pada situs web Fameoapp.com.
Fameo juga telah menyelenggarakan prototipe kerja sebanyak 1.629 transaksi atau setara dengan 425 talenta dan kumpulan bakat terus meningkat setiap hari.
“Ini sebenarnya tentang konversi penjualan. Kami perlu memastikan bahwa kami benar-benar membantu setiap brand mengembangkan kampanye yang menargetkan setiap tahapan kanal penjualan, bukan hanya awareness dari eksistensi brand tersebut. Dengan cara ini, Kami dapat membantu brand meningkatkan konversi," ujar Nicole.
Bruno dan Nicole telah merancang ekspansi bisnis Fameo agar sesuai dengan target pasar di Indonesia, dengan menyediakan layanan serbaguna dalam influencer marketing dan endorsement yang terintegrasi dengan produksi konten dan solusi digital marketing untuk brand.
"Kami sudah membangun komunitas influencer terkuat/responsif di Indonesia yang selalu siap membantu brand untuk menjalankan kampanyenya dengan percaya diri dan menghasilkan konversi," ungkap Bruno.
Fameo juga memberikan penawaran menarik untuk brand dan talenta yang ingin bergabung menjadi bagian dari perjalanan Fameo.
Untuk mendukung rencana ekspansi bisnisnya, Fameo saat ini sedang dalam tahap kerja sama dengan para investor dan membangun kolaborasi dengan agensi dan organisasi lokal dan internasional sekaligus menawarkan opsi monetisasi kepada para talentanya.