TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Microsoft Corp ingin menguasai bisnis software dan hardware gim.
Pembuat gim konsol Xbox ini mengumumkan akan mengakuisisi ZeniMax Media senilai US$ 7,5 miliar atau setara sekitar Rp 111 triliun.
Ini bakal jadi akuisisi terbesar yang dilakukan Microsoft di bisnis gim.
Aksi ini ditujukan untuk memperkuat penawaran video game dalam bersaing melawan Sony Corp.
ZeniMax merupakan induk usaha Bethesda Softworks, salah satu pengembang gim swasta terbesar di dunia yang telah menghasilkan hit ternama seperti Fallout dan Doom.
Perusahaan ini sudah bernilai US$ 2,5 miliar pada Mei 2016 dan telah mengumpulkan lebih dari US$ 600 juta dari investor.
Akuisisi ini diharapkan membantu memberikan dorongan pada Microsoft Xbox Game Pass sebagai layanan berlangganan bulanan yang mirip dengan Netflix.
Siapa tak kenal Netflix. Layanan streaming on demand ini menyediakan hampir semua tontonan populer, mulai dari serial hingga film. Terinspirasi dari itu, Microsoft sedang merancang bisnis Xbox Games Pass mirip Netflix.
Xbox Game Pass telah memiliki lebih dari 100 gim dalam katlognya yang bisa diakses pengguna. Game Pass telah meningkatkan pendapatan Microsoft setiap tahun sejak debutnya pada Juni 2017.
Microsoft mengatakan pihaknya berencana untuk membawa game masa depan Bethesda ke dalam layanan langganan bulanan Xbox Game Pass saat diluncurkan di Xbox atau PC. Game pass memiliki lebih dari 15 juta pelanggan saat ini, naik dari 10 juta yang dibagikan perusahaan pada bulan April.
Baca: Maling Masuk Rumah, Sepeda Motor dan Dompet Korban Raib
Setelah akuisisi rampung, Microsoft akan memiliki 23 tim studio kreatif. Struktur dan kepemimpinan Bethesda akan tetap ada meskipun sudah diakuisisi Microsoft.
Kabar rencana akuisisi ZeniMax ini muncul hanya berselang seminggu lebih setelah tawaran Microsoft untuk mengambil alih operasi TikTok di Amerika Serikat (AS) gagal. Pemilik TikTok di Cina, ByteDance, telah menyusun kesepakatan yang diusulkan sebagai kemitraan dengan Oracledan Walmart.
Saat ini industri game sedang kesulitan untuk memenuhi lonjakan permintaan gim. Pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang terkurung di rumah. Hal ini membuat permintaan gim melonjak pesat.
Baca: Kalah dari Miami Heat di Gim Kedua, Pemain Boston Celtics Ribut di Ruang Ganti?
Kesepakatan ini nantinya akann memberi Microsoft lebih banyak judul hit di perpustakaan gamenya, kesempatan besar bagi para gamer yang memilih konsol. "Microsoft menyadari kebutuhannya untuk pertumbuhan pendapatan berbasis konsumen, sehingga kami percaya kesepakatan ini akan secara langsung membantu mendorong," kata pialang Wedbush Securities dalam risetnya seperti dikutip Reuters, Selasa (22/9).
Microsoft dan Sony sama-sama akanmeluncurkan perangkat game generasi berikutnya pada bulan November, dengan pre-order untuk Xbox akan ditayangkan pada 22 Sepetember.
Microsoft memperkirakan kesepakatan ZeniMax akan rampung pada paruh kedua tahun fiskal 2021 dan akan berdampak pada pendapatan operasional yang disesuaikan paling lambat pada tahun fiskal 2021 dan 2022. (KONTANDina Mirayanti Hutauruk)