TRIBUNNEWS.COM - Simak kumpulan berita populer kanal techno Tribunnews selama 24 jam terakhir dalam artikel ini.
Samsung Electronics Indonesia memperkenalkan seri terbaru ponsel lipatnya yakni Samsung Galaxy Z Fold2.
Menurut rilis dari Samsung, Galaxy Z Fold 2 ini memiliki dua layar Infinity-O yang nyaris tanpa bezel, berapa harganya?
Kabar gembira, Asus ROG Phone 3 akan dirilis di Indonesia pada Kamis, 24 September 2020 mendatang.
Gojek dan Grab dikabarkan akan merger.
Kabar ini diulas di sejumlah media luar negeri seperti Financial Times.
1. Asus ROG Phone 3 akan Dirilis Indonesia pada 24 September 2020
Asus Indonesia memastikan smartphone gaming tergaharnya, Asus ROG Phone 3 akan dirilis di Tanah Air.
Asus ROG Phone 3 akan dirilis di Indonesia pada Kamis, 24 September 2020 mendatang.
Meski demikian, Asus telah membuka program pre-order ROG Phone 3 yang dibuka hingga Rabu (23/9/2020) atau tepat satu hari sebelum perilisannya.
Baca: Asus ROG Phone 3 Resmi Rilis, Berikut Harga dan Spesifikasi Ponsel Gaming Terbaru
Baca: Asus Siap Boyong Laptop VivoBook S Terbaru ke Indonesia
Pre-order dibuka di toko ASUS Exclusive Store dan ROG Store terdekat.
Hanya 15 store yang mengadakan program pre-order ROG Phone 3.
Untuk informasi lengkap tentang pre-order ini langsung hubungi toko yang mengadakannya di link https://bit.ly/po-rogphone3 atau klik di sini.
Sementara itu smart retailer di Indonesia, eraspace.com, telah membuka pre-order Asus ROG Phone 3 varian RAM 8GB/128GB dengan Down Payment (DP) Rp 500 ribu.
Meski tanggal rilis telah diungkapkan, namun Asus Indonesia belum membeberkan harga dan spesifikasi ROG Phone 3 yang akan masuk ke Tanah Air.
2. Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold2
Berikut harga dan spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold2, ponsel lipat dengan Super AMOLED Infinity-O.
Samsung Electronics Indonesia memperkenalkan seri terbaru ponsel lipatnya yakni Samsung Galaxy Z Fold2.
Di Indonesia, Galaxy Z Fold2 dijual dengan harga Rp 33.888.000, serta tersedia dalam 2 pilihan warna yakni Mystic Black dan Mystic Bronze.
Sesuai Pers Rilis dari Samsung, Galaxy Z Fold 2 ini memiliki dua layar Infinity-O yang nyaris tanpa bezel.
Layar covernya berukuran 6,2 Inci dan dengan layar utama sebesar 7,6 inci, membuatnya lebih besar dari pendahulunya, Galaxy Fold.
Galaxy Z Fold2 hadir dengan Cover Screen (layar penutup) yang lebih besar, serta layar utama yang lebih luas.
Selain itu, Samsung Galaxy Z Fold2 juga didukung oleh Samsung Ultra Thin Glass yang membentangi layar utama, sehingga memberikan tampilan yang elok dan mulus.
Melalui layar cover Super AMOLED Infinity-O sebesar 6,2-inci, pengguna dapat dengan mudah mengecek email, mencari petunjuk arah, atau bahkan menikmati konten favorit.
Ponsel ini dibekali dengan layar utama Dynamic AMOLED 2X seluas 7,6-inci yang membentang dengan bezel yang diperkecil dan kamera depan tanpa notch.
Navigasi smartphone pun semakin canggih, dengan refresh rate 120Hz yang dapat disesuaikan untuk
scrolling dan aktivitas gaming yang mulus.
3. Telkom Sebut Belum Ada Kesepakatan Komersial dengan Netflix
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan hingga saat ini belum tercapai kesepakatan (deal) secara komersial dengan Netflix meskipun blokir terhadap platform streaming itu telah dibuka oleh operator itu di jaringan IndiHome dan Telkomsel sejak awal Juli lalu.
"Belum tercapai kesepakatan komersial dan teknis antara Telkom dengan Netflix," ungkap Direktur Wholesale & International Service Telkom Dian Rachmawan dalam keterangannya, Senin (21/9/2020).
Diungkapkannya, hingga saat ini Netflix belum sepakat direct-peering untuk penyaluran heavy traffic konten video. Padahal, konten HD video Netflix sangat rakus mengonsumsi bandwidth.
"Jika kondisi ini dibiarkan, belanja modal dan beban operasi hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja," tukasnya.
Meski belum ada kesepakatan komersial yang seimbang dan fair bagi Telkom, tetapi perusahaan disebutnya tetap akan memberikan kesempatan pelanggannya menikmati Netflix.
Disarankan bagi pelanggan Indihome untuk meningkatkan bandwidth berlangganannya minimal 50 mbps sehingga pelanggan mendapatkan kesempatan kualitas layanan yang lebih stabil.
Baca: Gojek Tetap Beroperasi Selama PSBB DKI Jakarta, Penumpang GoCar dan GoBluebird Maksimal 2 Orang
Baca: Dikabarkan Bakal Beli Saham Gojek, Ini Jawaban Telkom
4. Gojek dan Grab Diisukan akan Merger
Gojek dan Grab dikabarkan akan merger.
Kabar ini diulas di sejumlah media luar negeri seperti Financial Times.
Kabar merger ini menyeruak, diduga karena kondisi SoftBank sebagai pemegang saham mayoritas Grab, kini sedang tertekan.
Investasi SoftBank di banyak startup rugi besar mencapai USD 17,7 miliar selama tahun fiskal 2019.
Analis Keuangan sekaligus Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengatakan, kerugian itu diderita Vision Fund, venture capital milik SoftBank, setelah melakukan hapus buku nilai investasi di WeWork dan termasuk Uber Technologies Inc.
"Kegagalan investasi di WeWork paling fatal," ujar Poltak kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Menurutnya, laju bisnis perusahaan investasi milik Softbank mengalami banyak tekanan.
Sebagian besar investasi SoftBank berada di sektor jasa transportasi dan logistik yang terkena imbas langsung Covid-19.
Situasi semakin rumit lantaran adanya komitmen Grab terkait akuisisi saham Uber di Asia beberapa waktu lalu.
Poltak menerangkan Uber memiliki hak untuk menukarkan 23,2 persen kepemilikan sahamnya di Grab dengan uang tunai jika Grab tidak melangsungkan IPO hingga 25 Maret 2023.
5. Kemendikbud Susun Tahapan Penyaluran Bantuan Kuota Internet untuk PJJ
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Petunjuk Teknis Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020.
Petunjuk teknis ini diatur dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 14 Tahun 2020.
Terdapat tahapan penyaluran bantuan subsidi kuota Internet dari Kemendikbud pada juknis tersebut.
"Untuk dapat menerima bantuan kuota internet, satuan pendidikan/lembaga penyelenggara pendidikan PAUD serta jenjang pendidikan dasar dan menengah harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)."
"Serta terdaftar di aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im melalui keterangan tertulis, Senin (21/09/2020).
Setelah itu, operator satuan pendidikan memastikan diri sudah terdaftar di Jaringan Pengelola Data Pendidikan dan Kebudayaan.
Selanjutnya menginput data nomor ponsel pendidik dan peserta didik di aplikasi Dapodik.
Sedangkan di jenjang pendidikan tinggi, perguruan tinggi wajib terdaftar di aplikasi PDDikti, dan pengelola PDDikti perguruan tinggi menginput data nomor ponsel mahasiswa dan dosen ke aplikasi PDDikti.
(Tribunnews.com)