TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu tantangan dalam penanganan penyebaran dan penyembuhan pasien yang terinfeksi virus Covid-19 di Indonesia selama ini adalah sulitnya mendisiplinkan masyarakat.
Ini terutama untuk pasien reaktif dan orang dengan status suspek atau orang tanpa gejala (OTG) dalam melakukan isolasi mandiri dengan benar, karena pergerakan harian mereka tidak bisa benar-benar terpantau oleh petugas.
Merespon hal ini, Alamsyah Cheung, pengusaha milenial founder Fox Logger menemukan jawaban solutifnya melalui pengenalan kartu identitas yang diberi nama Fox Logger ID Card.
Dengan basis kemampuannya di bidang teknologi terutama Internet of Things (IoT), Alamsyah Cheung mengembangkan Fox Logger ID Card untuk membantu petugas medis memantau dan melacak OTG dalam penanganan Covid-19.
Fox Logger ID Card merupakan peranti dalam wujud kartu untuk memantau posisi pergerakan orang/objek yang menggunakan alat ini.
Petugas yang memantau akan bisa dengan cepat mengetahui posisi yang bersangkutan sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat dan cepat.
Berbentuk kartu, alat ini bisa digunakan Satgas Covid-19, terutama dalam mengawasi pasien OTG atau yang melakukan isolasi mandiri. Mengapa?
Lewat Fox Logger ID Card, Satgas COVID-19 bisa mengetahui posisi pasien yang mengenakannya.
Apabila pasien keluar dari area yang menjadi restriksinya (pembatasan geraknya), maka petugas akan segera mengetahuinya secara real time.
Petugas juga bisa langsung berkomunikasi dengan yang bersangkutan.
“Sebab lewat platform Fox Logger ID Card, Satgas bisa membuat batas area isolasi pasien positif Covid-19, misal radius 100 meter dari titik kordinat tempat tinggal pasien," ujar Alamsya Cheung, Selasa (13/10/2020).
Jika pasien yang sedang dalam masa isolasi ternyata keluar dari radius tersebut, tim Satgas akan segera mendapatkan notifikasi via email, serta peringatan di dashboard. ID Card ini akan segera mengirimkan sinyal dan peringatan.
Panic Button
Pada setiap unit Fox Logger ID Card sudah tersedia Panic Button yang bisa mengabarkan dengan cepat ke Satgas COVID-19 seandainya terjadi sesuatu pada pasien yang sedang dalam masa pengawasan atau isolasi mandiri.