Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pengguna jejaring sosial Twitter di seluruh Amerika Serikat (AS) dan Eropa tidak dapat mengakses Twitter pada Kamis malam (15/10/2020).
Penyebabnya pun belum diketahui. Pesan terjadinya kesalahan pun muncul dan menunjukkan bahwa platform media sosial ini 'melebihi kapasitas'.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (16/10/2020), situs web DownDetector mencatat lonjakan tajam terkait keluhan mengenai Twitter sekitar pukul 21.30 GMT.
Peta kerusakan pun menunjukkan AS dan Inggris menjadi negara yang paling terpengaruh.
Pemadaman listrik yang akhirnya memicu tidak bisa diaksesnya Twitter terjadi hanya beberapa jam sebelum balai kota yang menampilkan persaingan Presiden AS Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden disiarkan di televisi.
Baca juga: Polisi Ungkap Jumhur Hidayat Ditangkap Karena Tulis UU Cipta Kerja Titipan Tiongkok di Twitter
Debat kali ini menggantikan debat sebelumnya yang dijadwalkan digelar pada 15 Oktober kemarin.
Debat kemarin dibatalkan karena ketidaksepakatan terkait perubahan aturan yang terjadi tiba-tiba.
Baca juga: Ahmad Yani Sebut Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Ditangkap Karena Unggahan di Twitter
Hal ini juga terjadi setelah hari kritik intens terhadap platform tersebut, atas upayanya untuk menghentikan sharing informasi dari New York Post tentang putra Biden, Hunter dan urusan bisnisnya dengan Ukraina dan China.
Selain menandai tautan artikel itu sebagai hal yang memiliki potensi 'berbahaya' dan mengklaimnya melanggar kebijakan tentang berbagi materi, Twitter pun mengunci akun beberapa orang yang membagikannya.
Mulai dari akun aktor James Woods dan Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany hingga House Komite Kehakiman Republik dan para jurnalis.
Penyebab tidak bisa diaksesnya Twitter pada Kamis malam, hingga kini belum diketahui.
Pada halaman statusnya, Twitter menyampaikan sedang menyelidiki 'ketidakteraturan' yang melibatkan antarmuka pemrograman aplikasinya (API).