TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak beberapa bulan ini masyarakat dianjurkan untuk membatasi interaksi fisik, dan mobilisasi ke area publik menyusul merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia.
Sehingga membuat perusahaan mengambil beberapa kebijakan seperti pembatasan kehadiran karyawan, atau penerapan bekerja dari rumah. Hal ini dapat berdampak pada kesenjangan komunikasi dan produktivitas usaha.
Namun Dr. Firman Kurniawan S., Akademisi, Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital menyatakan, penerapan teknologi dapat menjadi solusi.
“Terlepas dari situasi pandemi yang dialami saat ini, sesungguhnya memang sudah saatnya perusahaan untuk menerapkan dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam ruang lingkup tempat kerja dan cara mereka bekerja," ujarnya.
Hal ini mencakup seluruh lini usaha, dari industri rumah tangga, hingga korporasi besar. Perusahaan tidak boleh terjebak dalam euforia maupun kebiasaan yang lama dan harus segera berani melakukan digital transformasi.
Menurut Dr Firman, hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam penerapan Fourth Industrial Revolution (4IR) atau Revolusi Industri 4.0. Bagi Indonesia.
"Hal ini penting karena memberikan peluang untuk mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia," lanjut Dr. Firman Kurniawan.
Laporan riset Deloitte bertajuk The Digital Workplace menyatakan, organisasi dengan penerapan teknologi online yang kuat memiliki produktivitas 7% lebih tinggi daripada yang tidak.
Namun demikian, menurut Dr Firman, perubahan juga harus didukung perubahan pola pikir dan emosional dari manajemen untuk dapat menyesuaikan kembali cara baru dalam bekerja, serta bagaimana individu, kelompok, dan pimpinan berinteraksi satu sama lain.
Selain itu, manajemen juga harus jeli menentukan jenis platform yang paling tepat bagi perusahaan.
Kombinasi dari manajemen dan platform yang tepat merupakan kunci agar tercipta satu pandangan dari seluruh anggota perusahaan mengenai bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan untuk terciptanya peningkatan kualitas dan efektifitas dari sebuah komunikasi dan kolaborasi.
Baca juga: Lark Mail Jadi Platform Efektif Integrasikan Komunikasi Pekerjaan, dari Cloud Sampai Video Call
Lark, platform kolaborasi terintegrasi hadir dengan berbagai fitur yang mampu untuk menjembatani seluruh hal yang dibutuhkan untuk tetap produktif kapan saja dan di mana saja sehingga jarak bukan lagi menjadi masalah.
Baca juga: Lark Jadi Alternatif Solusi All-in-One untuk Tumbuhkan Bisnis UKM
"Lark merupakan patform kolaborasi dengan berbagai fitur yang terintegrasi. Hal ini akan menjadi keunggulan karena pengguna dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference," ungkap Joey Lim, Lark VP of Commercial Asia, Lark.
Joey Lim menegaskan, salah satu faktor terpenting adalah kemudahan untuk dioperasikan oleh berbagai rentang usia.
"Kami mengerti bahwa sebuah platform kolaborasi harus terintegrasi dan dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan, dan Lark memiliki semua itu," ucap Joey Lim.
Joey menjelaskan, Lark diciptakan untuk dapat membantu setiap penggunanya agar dapat tetap saling terhubung, kapan saja dan dimana saja mereka berada.
Lark menyediakan berbagai fitur seperti Messenger, Video Conference, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, Email yang terintegrasi, serta fitur real-time translation dalam beberapa pilihan bahasa.
Antara lain, Bahasa Indonesia, Cina, Korea, Jepang, Prancis, Portugis Brasil, Jerman, Hindi, Italia, Rusia, Spanyol, Thailand, dan Vietnam.
Lark saat ini tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS dalam 11 bahasa tampilan, termasuk Bahasa Indonesia.