Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerugian global akibat kejahatan dunia maya atau cybercrime diprediksi akan menembus angka 6 triliun USD pada tahun 2021 mendatang.
Penyebabnya adalah meningkatnya aktivitas cybercrime yang sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Hal ini disampaikan Menkumham Yasonna Laoly dalam webinar Potensi Ancaman 'Cyber Crime' Bagi Pelaku Bisnis yang diselenggarakan Tribun Network, Kamis (19/11/2020).
"Laporan cyber security memperkirakan pada tahun 2021 yang akan datang, kerugian akibat serangan-serangan cybercrime global akan menembus angka 6 triliun USD," kata Yasonna.
Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2015 yang hanya menelan kerugian global sebesar 3 triliun USD.
Baca juga: Curhat Selebgram Vivi Cen ke Deddy Corbuzeir Soal Cyber Crime
"Secara tidak langsung data tersebut menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan aktivitas cybercrime di dunia saat ini," kata Yasonna.
Kejahatan cybercrime meningkat signifikan seiring dengan makin banyaknya pelaku e-commerce.
Baca juga: Laporan Microsoft Terbaru, Teknik Pelaku Kejahatan Siber Makin Canggih dan Makin Sulit Dikenali
Sekarang ini semakin banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang juga memanfaatkan layanan internet dan teknologi informasi sebagai platform bisnis yang dijalankan.
"Dampaknya banyak pelaku UMKM juga yang menjadi khawatir dari serangan cybercrime tersebut," pungkas dia.