News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengguna Layanan OTT di Indonesia Capai 66 Juta Orang

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi menonton video

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menduduki peringkat pertama terbanyak menggunakan layanan Over-The-Top (OTT), platform untuk menonton video profesional melalui internet.

Dalam sebulan, orang Indonesia menggunakan tiga miliar jam OTT yang merupakan tertinggi di wilayah Asia Tenggara.

"Sekitar 66 juta orang Indonesia telah menggunakan OTT," kata Jennie Johnson selaku Senior Director Marketing – SEA, AU, dan NZ, The TradeDesk dalam keterangannya, Sabtu (27/11/2020).

The Trade Desk mengandeng Kantar untuk melakukan mensurvei 4.500 konsumen di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Baca juga: Kurangi Kesenjangan, Publik Butuh Akses Internet Berkualitas dan Terjangkau

OTT adalah jenis streaming video, seperti Youtube, Vidio, Viu, dan iflix, yang bisa berbayar, langganan atau gratis yang diberikan kepada konsumen yang didukung oleh iklan.

Dari jumlah itu sebanyak 70 persen penonton OTT di Indonesia menonton lebih 1 jam per hari.

Di Indonesia, perempuan khususnya sangat aktif di OTT.

"Mayoritas penonton OTT di Indonesia adalah perempuan yakni 57 persen dan dari jumlah itu, 68% pengguna menonton lebih dari 4 jam per hari," katanya.

Baca juga: Pengguna Internet Indonesia Hampir Tembus 200 Juta pada Kuartal II 2020

Lantas bagaimana imbas covid-19 terkait OTT?

Covid-19 mempercepat adopsi OTT di Indonesia lebih cepat daripada di negara-negara lain di Asia Tenggara.

"Sebanyak 66% pemirsa OTT menonton lebih banyak selama pandemi, sementara secara regional hanya 49 persen," katanya.

Bagaimana tanggapan orang Indonesia ingin menonton iklan dengan imbalan konten gratis.

"Sebanyak 5 persen pemirsa OTT akan melihat iklan sebagai imbalan atas pemrograman gratis dan 38% akan menonton empat atau lebih iklan per jam program gratis," kata Jennie.

Diketahui 40 juta konsumen Indonesia menggunakan layanan OTT yang didukung iklan, seperti Vidio, Viu, dan iflix.

Bagaimana dengan tayangan yang ditonton?

"Terungkap orang Indonesia menyukai program Korea dan lokal yakni 43 persen penonton OTT menonton acara lokal di OTT dan 42 persen menonton konten Korea.

Program Korea sangat populer di kalangan anak muda: 51% dari 16-24 tahun menonton konten Korea di OTT," katanya.

Berdasarkan survei itu, 59 persen penayangan OTT terjadi selama jam tayang utama TV tradisional, 17 persen penonton OTT sama sekali tidak menonton TV tradisional selama 3 bulan sebelum survei.

Pengiklan dapat menjangkau 40 juta konsumen Indonesia di OTT.

Berdasarkan temuan ini, Indonesia memiliki proporsi pemirsa perempuan tertinggi di kawasan Asia Tenggara, yang menunjukkan peluang besar bagi brand untuk menjangkau konsumen perempuan.

Gunakan iklan OTT untuk menjangkau pemirsa yang tidak menonton TV tradisional, terutama selama jam tayang utama.
"Hampir 1 dari 5 pemirsa OTT sama sekali tidak menonton TV tradisional selama 3 bulan sebelum survei kami," katanya.

"Manfaatkan permintaan konten lokal dan Korea. Beriklan pada konten Korea sangat berguna untuk menjangkau pemirsa muda berusia 16-24 tahun," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini