News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Microsoft Azure Siap Dukung Adopsi Platform Cloud

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diluncurkan pada Februari 2010, dengan nama Windows Azure, Microsoft Azure memiliki 25 layanan gratis yang bisa digunakan untuk eksperimen

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diperkenalkan pada 2010, teknologi perangkat lunak Microsoft Azure dari Microsoft mendapatkan respons memuaskan di Indonesia.

Hal itu terpantau melalui serangkaian kerja sama bisnis dengan perusahaan teknologi informasi dan pengelola penjualan platform digital.

Saat ini dinilai sebagai momentum baik mendayagunakan teknologi Microsoft dengan infrastruktur cloud yang tangguh namun fleksibel untuk melayani lebih banyak perusahaan dan pelanggan dalam skala prioritas dan ekspansi.

Pengembangan bisnis dengan penggerak inovasi berbasis teknologi seperti Microsoft Azure bisa memenuhi rangkaian proyek pengembangan solusi untuk pasar e-commerce, sektor finansial dan operasional sebagai sektor utama bisnis saat ini.

Secara kasat mata hal ini bisa dilihat dari melonjaknya transaksi ecommerce dan aktivitas logistik berikut aspek finansialnya selama masa pandemi ini.

Selain itu, diperlukannya pengelolaan data yang komprehensif dalam manajemen data yang sehat dan berbagai sektor lainnya juga.

Baca juga: Dilengkapi Fitur Video Call, Microsoft 365 Maksimalkan Produktivitas Bekerja dan Belajar Online

Diluncurkan pada Februari 2010, dengan nama Windows Azure, Microsoft Azure memiliki 25 layanan gratis yang bisa digunakan untuk eksperimen, termasuk AI, Container, Machine Learning (ML) dan semua itu bisa dilakukan tanpa server (serverless).

Baca juga: Bos Microsoft Bill Gates Yakin Kondisi Normal Baru Bisa Terjadi 2022 Mendatang

Komputasi awan (cloud computing) yang diusung Microsoft Azure meliputi: Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Software as a Service (SaaS).

Sebagai PaaS, teknologi ini memungkinkan untuk membangun sebuah aplikasi di cloud sebagai web application maupun aplikasi yang berjalan di atas virtual machine dan API application.

Sebagai open cloud computing, pengembangan yang dilakukan diatas Microsoft Azure bisa kompatibel dengan Solusi open source pihak ketiga seperti Docker, Linux, GitHub, Node.js, Wordpress dan Cloudera.

“Mengingat teknologi cloud itu luas dan beragam, ada baiknya perusahaan atau bisnis UKM bekerja sama dengan vendor TI lokal untuk konsultasi teknis dalam perencanaan transformasi digital ke dalam sistem kerja perusahaan dan ada kesempatan untuk mencobanya dengan pendaftaran gratis” ujar Suriafi, Direktur Sales PT Sistech Kharisma, authorized distributor dan cloud solution provider (CSP) Indirect Microsoft di Indonesia.

Dengan berbasis cloud, Microsoft Azure membantu organisasi atau perusahaan mengatasi tantangan dalam bisnis.

Salah satu tantangan tersebut adalah pengelolaan data dalam jumlah yang besar dan berlangsung 24/7, untuk penyimpanan, manajemen, proses dan analisa untuk keputusan bisnis dalam hitungan jam.

Dengan menggunakan Microsoft Azure, perusahaan mendapatkan keuntungan atau manfaat dalam penghematan anggaran yang biasanya dialokasikan di awal untuk pengadaan perangkat TI dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan proyeksi kapasitas ke depan.

Selain itu, untuk pengadaan perangkat ini juga menghabiskan waktu untuk delivery dan deployment.

Sementara, bagi perusahaan yang menggunakan Windows Server di data center sendiri, utilisasi fasilitas yang tersedia di Microsoft Azure merupakan daya tarik tersendiri untuk integrasi melalui Azure hybrid cloud solutions dan transisi ke cloud.

Biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan ekspansi kapasitas dan kemampuan yang digunakan pada suatu jangka waktu tertentu. Disamping tetap ada pilihan untuk investasi pada perangkat server dan lisensi Windows Server yang lebih baru.

Salah satu perkembangan positif yang akan mendukung ekspansi Microsoft Azure di Indonesia adalah rencana dari Microsoft Corporation untuk membangun data center senilai USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun lebih sebagaimana diberitakan di media nasional.

Apabila data center Microsoft ini bisa segera terwujud dalam beberapa tahun ke depan, pengembang aplikasi cloud di Indonesia mempunyai opsi data center terdekat untuk tingkat konektivitas yang lebih tinggi.

Karena, semua resource yang diperlukan berada dalam letak geografis yang sama dan terkoneksi dengan 66 cloud region, termasuk Azure Data Center yang akan dibangun di Taiwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini