TRIBUNNEWS.COM - Grab Indonesia berupaya untuk menggenjot kinerja usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional agar bisa beradaptasi dan berkembang di era tatanan kehidupan normal baru atau new normal.
Untuk itu, Grab Indonesia telah meluncurkan #TerusUsaha Akselerator, sebuah program yang mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM dalam ekosistem digital. Program #TerusUsaha merupakan kelanjutan dari komitmen jangka panjang GrabForGood, untuk mempercepat digitalisasi bisnis tradisional dan kecil.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program digitalisasi UMKM, dimana peserta akan menjalankan program inkubasi berdurasi 2 bulan ini berfokus pada pengembangan kompetensi usaha yang mencangkup aspek legalitas, pemasaran, literasi keuangan, hingga daya saing produk dari pelaku UMKM Indonesia.
Setelah sukses menggelar #TerusUsaha Akselerator Batch 1, kini Grab Indonesia akan berlanjut memberikan kontribusi terbaik kepada warga Indonesia dengan mengadakan #TerusUsaha Akselerator Batch 2.
Sesi Pelatihan UMKM
Dalam program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 2 Grab akan menyeleksi ratusan UMKM dan memberikan rangkaian sesi pelatihan dan peningkatan keterampilan kepada UMKM terpilih, termasuk:
- Acara Inagurasi – Sesi yang dibuka bagi umum dan disiarkan melalui kanal YouTube Grab Indonesia dan Sahabat UMKM pada 10 Februari 2021 dengan tema ‘Kontribusi UMKM sebagai Penggerak Roda Ekonomi Indonesia’. Sesi ini akan diisi oleh Jenderal (purn) Drs. Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan, Ridzki Kramadibrata selaku President of Grab Indonesia, dan Amanda Nurani Nataprawira, Owner Tahu Krispi Fatmawati & Cendol Mertua. Dalam acara ini akan diumumkan ratusan UMKM terpilih yang akan mengikuti pelatihan intensif selama dua bulan dan terbagi menjadi 3 fase.
- Fase 1 – Edukasi yang Mencakup Berbagai Ruang Lingkup Bisnis: Sesi pelatihan dan pembelajaran intensif untuk para UMKM yang akan fokus pada beberapa topik seperti strategi pemulihan ekonomi, pemasaran, literasi keuangan, serta branding dan public relations. Para UMKM juga akan mendapatkan bekal tentang sosialisasi BPOM serta pelatihan terkait pemahaman sertifikasi halal. Seluruh sesi akan dibawakan oleh para pakar.
- Fase 2 – Sosialisasi Platform Digital: Di dalam sesi ini, para peserta terpilih akan diberikan pendampingan dalam mendaftar dan mengoperasikan aplikasi Grab seperti GrabExpress, GrabFood, GrabMart, dan GrabKios sesuai dengan lini bisnis mereka. Selama sesi ini, peserta juga akan diberi pembelajaran dalam membuat strategi pemasaran dan berjualan yang menarik dan efektif agar dapat bersaing di platform digital.
- Fase 3 – Business Coaching: Di dalam sesi ini peserta akan diberi kesempatan untuk berkonsultasi terkait strategi bisnis, produk, strategi pemasaran dengan para mentor. Selama sesi ini perkembangan peserta akan dipantau jika peserta membutuhkan bantuan tambahan.
Tiap sesi akan difasilitasi oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Turut bergabung menjadi mentor dalam program ini adalah Prof. Soekoso selaku Pejabat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Marko S. Hermawan selaku Kepala bidang Bisnis Internasional di Binus Internasional, Rex Marindo selaku CEO Foodizz, dan juga mentor-mentor lainnya dari praktisi pemasaran, brand dan public relations.
Program Grab #TerusUsaha Akselerator Batch 1 yang diadakan Juli 2020 lalu, telah melatih 50 UMKM terpilih dari puluhan kota di Indonesia.
Selama masa pandemi, Grab telah menyambut lebih dari 650.000 UMKM baru dan menghadirkan lebih dari 40 inisiatif dan program bagi UMKM yang bekerja sama dengan lebih dari 45 pemerintah pusat dan daerah.
Pendaftaran program ini dibuka dari tanggal 25 Januari hingga 7 Februari 2021 melalui www.grabforgood.id.
Ridzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia menjelaskan, “Di tengah berbagai situasi yang menantang, kesempatan selalu ada bagi mereka yang mau #TerusUsaha. Karenanya, Grab terus berkomitmen untuk menyediakan platform yang inklusif guna memastikan semua orang, tak terkecuali lansia, penyandang disabilitas dan mantan narapidana, bisa mandiri dalam era ekonomi digital melalui teknologi Grab.