TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran aplikasi berbasis online saat ini begitu memudahkan masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Terlebih, di tengah kondisi pandemi dimana diharuskan membatasi kegiatan di luar rumah, para mitra layanan daring pun turut menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Tak hanya membantu dalam beraktivitas, hadirnya aplikasi berbasis online seperti Grab yang merupakan superapp terkemuka di Asia Tenggara, juga menjadi jalan terang bagi masyarakat karena telah menciptakan lapangan kerja dan kesempatan mendapatkan penghasilan bagi siapa saja.
Penelitian Tenggara & CSIS Institute pada tahun 2020 menemukan bahwa fleksibilitas bagi UMKM juga berarti bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit atau mungkin yang memiliki keterbatasan latar belakang pendidikan.
Hal ini pun diakui oleh salah satu mitra GrabBike Makassar, Syahrier, atau biasa disapa Ucok. Pria kelahiran Makassar 44 tahun lalu ini mengungkapkan bahwa dirinya kian hari kian menikmati dan merasa nyaman dengan pekerjaan yang ia jalani sebagai mitra Grab.
Meskipun awalnya Ucok sempat tak yakin ia bisa bergabung di GrabBike, terlebih hanya dengan berbekal ijazah SMP, ia pun mengasah kemampuan bermain aplikasi di gawainya dan membuka trip pertamanya pada Januari 2019 lalu.
"Saya sangat berterima kasih. Masih ada pekerjaan dengan hanya bermodal ijazah SMP. Dan pekerjaan ini tidak seberat seperti buruh yang pernah kujalani," terangnya.
Selain membantunya mendapatkan penghasilan lebih baik dari sebelumnya yang bekerja serabutan, menjadi mitra Grab juga membuatnya bisa bersosialisasi bersama rekan sejawat dengan bergabung di salah satu komunitas driver di Makassar berlabel Sarkodes (Sapu Rata Kota Desa).
Selain Ucok, Kristian Elwarin juga merasakan hal yang sama. Salah satu mitra GrabCar Makassar ini memulainya ketika menyambut sodoran selebaran dari seorang petugas yang menawarkan kerja sama menjadi mitra di aplikasi terkemuka di Asia Tenggara ini, ketika dirinya belum memiliki pekerjaan tetap dan harus membayar angsuran mobil.
"Petugas itu bilang siapa tahu mau gabung, pendaftarannya online. Kupikir kebetulan lagi nganggur, jadi iyakan saja. Eh, pas email buat daftar, langsung dibalas," kisah pria kelahiran Makassar ini.
Kini, dengan penghasilannya menjadi mitra Grab, pria yang akrab disapa Om Cei ini pun mampu menopang ekonomi keluarga dan biaya pendidikan untuk kedua anaknya. Ia bahkan saat ini telah mampu membeli dua mobil.
Selain itu, pekerjaan sebagai mitra Grab yang tidak dikekang oleh jam kerja membuat Om Cei merasa senang dan nyaman bahkan membuatnya bisa memiliki beberapa sumber penghasilan lain karena kemudahan mengatur waktu menjadi mitra.
"Di sini saya bisa dapat penghasilan lebih tanpa harus abai menjadi mitra. Saya bisa tetap fokus di keduanya," terang Cei.
Ucok dan Om Cei menjadi bagian dari jutaan mitra Grab di seluruh Indonesia yang sangat terbantu untuk bisa memiliki penghasilan. Bahkan dengan berbagai fitur yang Grab miliki para mitra pengemudi pun bisa terjamin keselamatannya seperti fitur tombol darurat yang jika ditekan, maka pihak keamanan Grab akan segera merespon, dan skema Grab dalam menyuguhkan berbagai fasilitas pembiayaan serta tabungan kepada mitranya.
Penelitian Tenggara & CSIS Institute pada tahun 2020 menemukan bahwa di tahun 2019 para mitra pengemudi GrabBike dan mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab.
Selain itu, agen GrabKios yang sebelumnya menganggur pun kini bisa memiliki penghasilan mencapai jutaan rupiah dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Hal ini pun membuktikan bahwa platform Grab mampu memberikan kesempatan masyarakat untuk memperoleh penghasilan bagi siapa saja.