TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini kita masuk ke dalam cara kerja baru yang memungkinkan bekerja dari mana saja sepanjang terhubung dengan internet.
Hal ini menyebabkan jaringan perusahaan menjadi sangat fleksibel karena karyawan dan kantor cabang dapat terkoneksi ke internet secara langsung tanpa melewati jaringan di kantor pusat.
Fleksibilitas ini membawa konsekuensi lain, yaitu malware lebih mudah menyusup seiring banyaknya koneksi internet langsung di dalam jaringan.
Trafik internet dari berbagai sumber ini harus bisa dikontrol dan diatur secara terpusat, salah satunya dengan menerapkan solusi Cisco Umbrella untuk meningkatkan keamanan jaringan.
Banyaknya trafik internet yang tidak menggunakan jaringan perusahaan mempersulit tim IT dalam melindungi data perusahaan, mengontrol aktivitas internet dan mengamankan perangkat yang digunakan.
“Ini kami alami sendiri, sehingga akhirnya kami putuskan untuk implementasi Cisco Umbrella. Cisco Umbrella mencegah akses ke situs atau malware berbahaya meski karyawan bekerja dari luar kantor, sehingga kemungkinan jaringan terserang menjadi jauh berkurang,” papar Yohan Gunawan, Direktur Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk di webinar bertajuk Simplify Cyber Security with Cloud-Delivered Protection, Rabu (24/22021).
Baca juga: Hampir 30.000 Mac Dilaporkan Terinfeksi Malware Misterius
Dijelaskan, DNS-layer security pada Cisco Umbrella secara terpusat akan mendeteksi sistem dari setiap karyawan yang berpotensi diserang, meningkatkan visibilitas, melindungi pengguna di dalam dan di luar jaringan perusahaan dengan menghentikan ancaman pada port dan protocol, bahkan sebelum ancaman masuk ke dalam jaringan dan endpoint.
Baca juga: Waspada dan Kenali Ragam Jenis Serangan Siber: dari Malware, Phising Sampai Social Engineering
Cisco Umbrella akan merekam log aktivitas internet untuk menentukan kategori dari tipe ancaman keamanan atau konten web, apakah akan diblokir atau diizinkan lewat.
“Serangan siber sering menyerang perusahaan dalam bentuk ransomware, dan kita dipaksa untuk membayar sejumlah uang sebelum mendapatkan kembali akses ke berkas atau sistem komputer," ujar Yohan.
Akibatnya informasi sensitif bisa hilang dan proses bisnis terganggu.
Baca juga: Pelajar SMA di Sumsel Jadi Hacker, Jual Database Kejaksaan RI Seharga Rp 400 Ribu
"Hal ini riskan sekali. Sekarang kita monitor seluruh trafik internet karyawan dengan Cisco Umbrella, kita lakukan filter konten web, kita pantau dan blokir aplikasi dan URL yang mencurigakan,” jelas Yohan.
Cisco Umbrella merupakan bagian dari solusi Secure Access Service Edge (SASE) yang menggabungkan beberapa fungsi Connectivity, Security dan Identity di lokasi yang terdistribusi sehingga memudahkan visibility, menerapkan policy dan mengintegrasikan dengan perangkat security lainnya.
Tim Threat Intelligence Cisco yaitu Talos setiap harinya melakukan riset, analisis dan update terhadap vulnerability di seluruh dunia. Talos juga dapat diintegrasikan ke setiap solusi security dari Cisco.
Sejumlah keunggulan Cisco Umbrella antara lain:
1. Melindungi pengguna dan perangkat roaming tanpa perlu terhubung ke jaringan kantor atau VPN
2. Mendeteksi dan memblokir jenis-jenis baru serangan siber secara cepat dan mudah bahkan sebelum terkoneksi ke internet atau mencapai jaringan dan endpoint
3. Mengurangi risiko dengan alert sedini mungkin dan mencatat semua aktivitas DNS sehingga potensi ancaman mudah ditelusuri dan ditindaklanjuti
4. Meningkatkan kinerja internet dan menjamin kelancaran lalu lintas jaringan
Menurutnya, Cisco Umbrella cocok untuk perusahaan dengan banyak cabang dan pekerja mobile untuk memproteksi akses ke situs yang tidak aman, baik di dalam maupun luar jaringan kantor.